Lombok Eco Market, salah satu event yang rutin digelar ini ternyata ajang promosi produk lokal ramah lingkungan loh. Karena saya baru sekali ini mengikuti, ada banyak cerita yang ingin saya bagi.Â
Di tengah gempuran dari banyaknya brand-brand internasional dengan nama besar, belum lagi brand nasional yang sudah terkenal menguasai pasar, ternyata hari ini saya baru sadar. Iya, sadar bahwa ternyata banyak sekali produk lokal di Lombok ini yang masih belum terekspos dengan baik. Atau mungkin saya sendiri kali ya yang kudet alias kurang informasi sampai baru tau sekarang.
Apa itu Lombok Eco Market atau Lombok Eco Flea Market?
Saya kutip dari laman resmi lombokecofleamarket.com, ternyata ini adalah sebuah komunitas yang berfokus kepada beberapa prinsip yang menjadi panduan komunitas diantaranya :
- Pemberdayaan Perempuan dan Komunitas,Â
- Belanja secara Sadar / Perdagangan yang AdilÂ
- Ekonomi Sirkular atau berkelanjutan
- Produk Ramah LingkunganÂ
- Produk Akar /LokalÂ
- Muncul (event promosi muncul di beberapa lokasi di Lombok)
Secara singkat, komunitas ini dibuat untuk menyediakan pusat kolektif bagi banyak seniman lingkungan dan organisasi lingkungan hidup berbakat yang bekerja atau berada di Lombok.Â
Komunitas ini sendiri dibentuk pada tahun 2019 yang di gagas pertama kali oleh Paula Huerta, seorang WNA berkebangsaan Spanyol yang puluhan tahun lalu begitu terpesona dengan keindahan Lombok, khususnya di Lombok bagian Selatan atau tepatnya Selong Belanak dan Kute (Mandalika saat ini).
Saya baca dari laman situs pribadi miliknya issue.com, Paula datang pertama kali ke Pulau Lombok pada tahun 2007 silam, dan jatuh cinta kepada naturalnya pulau ini. Baginya seluruh pantainya yang belum terbangun, tersentuh dan tereksplorasi adalah harta yang tersembunyi, hingga membuatnya ingin tinggal dan merasa seperti rumah.
Hal inilah yang kemudian mendorongnya mendirikan komunitas Lombok Eco Market bersama beberapa orang rekan sesama warga negara Asing yang berada di Lombok.
Pelaku Usaha Lokal sebagai Anggota
Saat ini, terdapat hampir 40 perusahaan atau pelaku usaha aktif di bawah payung LEFM, dimana mereka disediakan tempat untuk menjual produk, dibina, dibantu pemasaran, dan mendapatkan dukungan dalam rangka peningkatan proses menuju produksi berkelanjutan dan ramah lingkungan.Â
Semuanya dengan fokus kuat pada pelibatan perempuan dan komunitas yang masuk kategori tidak mampu demi memberantas kemiskinan. Hingga saat ini, sudah ada lebih dari 500 orang yang mendukung bisnis berkelanjutan dan ramah lingkungan di seluruh Lombok loh!