Mukadimah dulu nih, jujur masih ingin lanjut dengan tulisan kemarin berjudul ' Tips Berkomunikasi yang baik dengan anak laki-laki,'. Bukan apa-apa, karena saat tulisan ini dibuat, lagi kangen si Bontot yang baru 10 jam lalu pamit menginap di rumah neneknya.
Anak laki-laki memang tak ada habisnya menguras emosi, begitu kira-kira gambaran awalnya dari para orang tua kebanyakan. Sambil duduk di rest area sebuah arena permainan anak, dengan sebotol air mineral dan sekantong pop corn rasa keju. Entah kenapa otak saya mengingat tentang Nobita, salah satu tokoh utama pendamping Doraemon.
Bukan tanpa sebab saya dengan mudah mengingat tokoh kartun yang satu ini, sedari kecil saya memang sangat menyukai kartun Doraemon. Saya suka persahabatan mereka yang begitu natural. Nobita yang selalu dapat nilai ulangan Nol dan Doraemon yang selalu siap sedia dengan Kantong ajaibnya.
Dulu ketika masih duduk di bangku SMP setiap hari Minggu adalah hari wajib saya nonton Doraemon. Dalam pikiran anak-anak menuju usia remaja saya saat itu, seringkali saya kesal dengan tokoh Nobita ini. Pasalnya apa pun masalahnya selalu lari ke Doraemon, seakan dialah problem solving dalam hidupnya Nobita.
Apalagi Nobita selalu kena omelan ibu ketika nilai ulangan selalu saja Nol. Saya selalu bertanya-tanya, apa saja sih kerjanya Nobita ini, masa ga ada satu pun materi pelajaran yang nyantol di Kepalanya? Sampai-sampai selalu dapat nilai Nol?
Nobita, Tokoh Malas Belajar dan Doyan Main, Namun Berhati Lembut.
Bagi sebagian besar anak-anak kekinian, Doraemon mungkin bukanlah film kartun yang terlalu menarik perhatian. Apalagi jika dibandingkan dengan maraknya penggunaan gadget bagi anak hari-hari ini. Jelas kalah dengan ML atau FF malah. Namun bagi sebagian orang yang masa kecilnya hingga hari ini masih mencintai Doraemon, saya yakin sama seperti saya, kita akan menontonnya di saat luang.
Salah satu tokoh yang paling menonjol di samping Doraemon adalah Nobita. Nobita ini adalah anak SD yang dalam setiap episodenya hampir selalu kena bully dari Giant dan Suneo. Di samping selalu kena marah Ibu karena nilai ulangan yang selalu Nol.
Kenapa Nol melulu? Karena memang dalam tiap episodenya Nobita lebih suka pergi main atau tidur siang. Sebenarnya lucu juga jika mengingat nobita pakai kacamata, di saat kacamata identik dengan bocah jenius atau pintar, justru yang satu ini sebaliknya.
Seringkali karena kemalasannya, Nobita ini sampai harus di marahi pak Guru, entah gegara tidak mengerjakan PR atau nilai yang selalu buruk.Â
Namun Nobita tidak pernah bersikap keras, selalu mengakui kesalahan dan tetap saja pergi main jika ada kesempatan. Pun ketika dia sering dikerjai atau dibully oleh tokoh Suneo dan Giant, di mana kadang Nobita harus dipukuli atau dipaksa mendengarkan konser 'mengerikan' ala Giant, dia tetap saja tak bisa melawan. Lemah!
Namun ada yang melekat di hati saya tentang Nobita, dia adalah anak yang berhati lembut. Buktinya, meskipun di setiap episode dia dibully, dikerjai, dimarahi, namun tak pernah dendam. Bahkan dalam beberapa episode dialah perekat persahabatan antara semua tokoh sekolah itu.