Mohon tunggu...
Erni Wardhani
Erni Wardhani Mohon Tunggu... Guru - Guru, penulis konten kreator (Youtube, Tiktok), EO

Guru SMKN I Cianjur, Tiktok, Youtube, Facebook: Erni Wardhani Instagram: Erni Berkata dan Erni Wardhani. Selain itu, saya adalah seorang EO, Koordinator diklat kepala perpustakaan se-Indonesia, sekretaris bidang pendidikan Jabar Bergerak Provinsi, Pengurus Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat, Pengurus Komunitas Pegiat Literasi Jawa Barat, Pengurus IGI kabupaten Cianjur, sekretaris Forum Kabupaten Cianjur Sehat, Founder Indonesia Berbagi, Tim pengembang Pendidikan Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Provinsi Jawa Barat, Humas KPAID Kabupaten Cianjur.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mencicipi Fitsa Hats Buatan Habib Novel

5 Januari 2017   06:48 Diperbarui: 5 Januari 2017   16:36 1657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Lain Bambang Tri Mulyono, lain pula Habib Novel Barmukmin, walaupun keduanya berurusan karena hal tulisan. Kalau Bambang Tri Mulyono karena bukunya yang dinilai menghina penguasa negara, Habib Novel menjadi bulan bulanan netizen karena Fitsa Hats. Gara gara penulisan Pizza Hut menjadi Fitsa Hats di buku BAP (Berita acara pemeriksaan), sontak saja Habib Novel, salah satu saksi pelapor pada kasus dugaan penistaan agama yang menjerat Basuki Thahaja Purnama (Ahok) di bully netizen. Dalam BAP tersebut, ada keterangan yang menyebutkan bahwa Novel Bamukmin pernah bekerja di Pizza hut.[caption caption="ini dia"][/caption] Dalam baris riwayat pekerjaan yang terdapat pada poin a, disebutkan bahwa rentang waktu 1992 sampai dengan 1995, Novel bekerja di Fitsa Hats. Gelitik Fitsa hats membuat ramai netizen, termasuk Ahok sendiri. Ahok beranggapan bahwa Novel malu menyatakan dirinya pernah bekerja di perusahaan, yang lagi lagi Novel salah menyebutkan, bahwa Pizza Hut adalah perusahaan milik itali, padahal milik amrik. Apapun alasan Novel, tentu tidak dapat diterima netizen begitu saja, mengingat, lembaran BAP sangat penting dan sangat tidak masuk akal apabila tidak terbaca dahulu. Apapun, menulis bukanlah hal yang gampang, apalagi sudah berurusan dengan EBI (baca: pengganti EYD per Januari 2016). Jangan gara gara salah menulis, kita menjadi bahan candaan, apalagi fatal. Kekurangan sekecil apapun, pasti akan terlihat oleh orang lain. Maka, kita pantas untuk mengurangi kekonyolan seperti itu.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun