Â
"Kemerdekaan merupakan sebuah mimpi yang menjadi kenyataan, tetapi juga merupakan sebuah gedung yang kosong. Menjadi tugas pendukung-pendukungnya untuk mengisi kemerdekaan." - Soe Hok GieÂ
Biasanya untuk artikel dengan tajuk mengisi kemerdekaan, banyak yang menulisnya ditujukan untuk pelajar, namun di kado ulang tahun kemerdekaan yang ke-77 Republik Indonesia sekarang, saya ingin mencoba menuliskan peranan para pendidik dan pengajar.
Di tahun ini, negara kita genap berusia 77 tahun, tahun yang kalau dianalogikan dengan usia manusia, sudah mulai memasuki usia yang tua. Banyak manis dan pahit yang dirasakan. Baik itu pengalaman, maupun kenyataan hidup. Begitu pun negara kita, di usianya yang sudah 77 tahun, sudah melalui bermacam cobaan dan rintangan. Baik itu yang timbul dari dalam, maupun dari luar yang Alhamdulillah sampai detik ini masih dapat diatasi bersama. Semua itu tercipta karena adanya kekuatan yang timbul dari dalam diri kita. Kebersamaan, keinginan, dan rasa nasionalisme yang sangat tinggi.
Tanggal 17 Agustus merupakan peristiwa penting bagi masyarakat Indonesia. Di hari itu, rakyat Indonesia merayakan kemerdekaannya. Kemerdekaan yang diraih dengan penuh perjuangan hingga titik darah penghabisan. Perjuangan yang dilalui dengan proses yang begitu lama dan penuh dengan air mata. Perjuangan tersebut harus dimaknai untuk kemudian kita lanjutkan dalam mengisi kemerdekaan ini. Sebagai generasi penerus dari para pendahulu, kita dituntut untuk bekerja, terus belajar, dan selalu giat dalam meningkatkan kualitas diri.
Sebagai agen perubahan, guru memiliki tanggung jawab untuk melanjutkan perjuangan kemerdekaan dan mempertahankannya. Â Bekerja keras dengan penuh rasa tanggung jawab merupakan salah satu bukti bahwa kita benar-benar cinta akan tanah air. Hal itu pula merupakan cara agar kita dapat terus meningkatkan kualitas diri.
                                         Â
Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan  guru dalam mengisi kemerdekaan adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan Penguasaan IPTEK