Mohon tunggu...
Erni Wardhani
Erni Wardhani Mohon Tunggu... Guru - Guru, penulis konten kreator (Youtube, Tiktok), EO

Guru SMKN I Cianjur, Tiktok, Youtube, Facebook: Erni Wardhani Instagram: Erni Berkata dan Erni Wardhani. Selain itu, saya adalah seorang EO, Koordinator diklat kepala perpustakaan se-Indonesia, sekretaris bidang pendidikan Jabar Bergerak Provinsi, Pengurus Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat, Pengurus Komunitas Pegiat Literasi Jawa Barat, Pengurus IGI kabupaten Cianjur, sekretaris Forum Kabupaten Cianjur Sehat, Founder Indonesia Berbagi, Tim pengembang Pendidikan Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Provinsi Jawa Barat, Humas KPAID Kabupaten Cianjur.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Haruskah Kita Mengenang Panjat Pinang dari Sisi Gelap Sejarahnya?

16 Agustus 2022   22:01 Diperbarui: 24 Agustus 2022   16:04 37878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumlah warga mengikuti lomba panjat pinang kolosal di Pantai Carnaval, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Kamis (17/8/2017). Foto: Kompas.com/Garry Andrew Lotulung

Setiap bangsa Indonesia merayakan kemerdekaan, seluruh wilayah selalu merayakannya dengan berbagai ungkapan dan ekspresi. Ungkapan dan ekspresi itu dijabarkan ke dalam bentuk perlombaan dan permainan yang sangat beragam. 

Salah satunya adalah lomba panjat pinang yang dapat dipastikan selalu ada di setiap daerah karena memang permainannya sangat menarik, namun penuh dengan tantangan, dan mengundang kebahagiaan. Betapa tidak, setiap orang yang mengikuti lomba tersebut selalu mendapatkan dukungan sepenuhnya dari para penonton.

Lomba panjat pinang memang berbeda. Selain cara mendapatkannya pun berdasarkan kelompok, hadiahnya juga selalu menarik untuk diraih. Seperti yang kita ketahui, lomba panjat pinang sedikit berbeda dengan lomba-lomba yang lain karena membutuhkan kerja sama yang sangat kuat, kekompakan dan juga memelukan perjuangan yang sangat keras untuk mendapatkan apa yang diinginkan.

Panjat pinang zaman sekarang telah dimodifikasi dan memanfaatkan bahan yang mudah di sekitar kita, maka dipakailah pohon bambu untuk mengganti pohon pinang yang lumayan sukar untuk didapat. Sedangkan hadiah yang disimpan di ujung pohon, sangat beragam dan banyak. 

Tergantung dari budget panitia. Bahkan sampai ada yang menyimpan sepeda, tv, kulkas, dll sebagai hadiah utama. Semua hadiah tersebut harus diraih oleh para peserta dengan susah payah karena pohon bambunya sudah diolesi oli terlebih dahulu sehingga para peserta harus menggunakan kekompakannya untuk dapat meraih itu semua.

Filosofi Panjat Pinang

Perlombaan Panjang pinang memiliki filosofi yang sangat mendalam. Di dalamnya terdapat banyak makna.

1. Persatuan dan kesatuan

Dalam panjat pinang, adanya persatuan dan kesatuan menandakan bahwa kesamaan persepsi di dalam meraih sesuatu. Tanpa adanya persatuan dan kesatuan, apa yang akan diraih akan sangat sulit untuk digapai.

Foto: AP Foto/ Tatan Syuflana
Foto: AP Foto/ Tatan Syuflana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun