Satu bulan ke belakang barangkali adalah waktu di mana acara perpisahan sudah dilaksanakan untuk tingkatan SLTA. Untuk tingkatan SLTP, sampai minggu ini, masih ada yang baru menyelenggarakan.Â
Semua dilaksanakan dengan versi dan karakter masing-masing. Khusus untuk di Jawa Barat, masih terasa unsur kerifanlokalnya, di mana ada upacara adat penyambutan siswa-siswi yang berprestasi dan dianggap mewakili sekolah untuk dijadikan sebagai "pasangan pengantin". Lengkap dengan lengsernya. Semua kegiatan diawali dengan upacara penyambutan, acara inti, pengalungan medali, hingga hiburan.
Hingga tahun 2017-an, pelaksanaan perpisahan masih banyak yang dilakukan di sekolah masing-masing. Semakin ke sini, tempat pelaksanaan menjadi berubah. Dimulai dengan pindah ke gedung tempat resepsi pernikahan, hingga yang sekarang sedang booming di seantero nusantara adalah dengan diadakan di hotel berbintang. Tidak ada yang salah dengan perpindahan tempat tersebut. Saya yakin, semua ada alasannya.
Mungkin bagi yang tidak memilih di sekolah, alasan utama adalah aula sekola dianggap tidak representatif lagi untuk sebuah kegiatan perpisahan. Aula kurang luas karena mungkin terpotong untuk kelas baru.Â
Bisa juga karena alasan untuk penyegaran dan suasana baru, hingga alasan kalau dilaksanakan di luar sekolah ada prestise tersendiri. Sebetulnya kalau pelaksanaan di luar sekolah direstui oleh semua pihak, dan tidak ada yang merasa keberatan, mengapa tidak?
Betulkah hingga ke arah sana?
Esensi Perpisahan Sekolah
Perpisahan sekolah memiliki tiga catatan penting yang harus kita garis bawahi.
1. Arti bagi Sekolah
Perpisahan adalah momentum yang tepat untuk mengembalikan siswa kepada orang tuanya secara resmi. Di sini terdapat pesan moral dan motivasi yang disampaikan oleh pihak sekolah yang saaaangat penting artinya untuk disampaikan kepada siswa dan orang tua, baik untuk siswa yang akan melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi maupun langsung ke dunia kerja.
2. Arti bagi Siswa