Alun-alun Ikon Baru Cilegon dan Karnaval Etnik Malam yang Spektakular
Senja berangsur turun, dan malam pun menggantikannya. Tak lama sebuah pemandangan bak neon panjang muncrat ke atas, dengan aneka warnanya. Menyorot ke sebuah nama baru: Alun-alun Kota Cilegon.
"Horee...!" seruan panjang pun mengiringinya dari ribuan orang Cilegon di sebelah barat Kantor Walikota, ujung Jalan Jenderal Sudirman. Suiitaan pun mengiringinya. Sebagian ada yang meneteskan airmata. Tatkala ada suara H. Iman Ariyadi (walikota non-aktif), sebagai penggagasnya. Karena ia tidak ada di tengah-tengah bauh hasil pemikirannya itu.
HUT kesembilan belas Kota paling barat Pulau Jawa yang dikenal sebagai kota industri baja PT. Krakatau Steel ini, kini punya sebuah ruang publik yang luasnya 3 hektare lebih. Sebagai sebuah kota yang tak seperti umumnya kota dan kabupaten di Tanah Jawa yang selalu punya alun-alun.
"Ini pertama kalinya Cilegon punya sebuah alun-alun. Itu sebab warga sangat antusias. Walau sekali untuk mengoperasionalkannya perlu satu setengah juta rupiah," ungkap Aziz Setia yang diberi tanggung jawab soal kawasan Alun-alun. Ia sekaligus Kepala Dinas, Perumahan, dan Permukiman menyadari apa arti sebuah tempat luas bagi warga. Â Itu sebab, Air mancur yang kolamnya disorot lampu indah itu hanya dioperasionalkan dua hari dalam seminggu. Yakni Sabtu dan Minggu, untuk menemani warga pada tempat barunya sebagai wisata gratis dan nyaman.
Di tempat ini pula, kemudian didirikan perpustakaan digital, salah satu koleksinya ada buku karya warga Cilegon, Kang Nasir, yang bertajuk: Suara dari Cilegon dengan Kata Pengantarnya dari Walikota Dr. H. Iman Ariyadi.
Judika, penyanyi jebolah ajang pencarian bakat dari TV Swasta melengkapi kemeriahan di Alun-alun. Warga bak diguyur air sejuk sang penyanyi. Mereka Ikut bergoyang. Apalagi ketika ia menggenapi menjadi seratus juta rupiah dari hasil sumbangan spontan malam Sabtu acara amal ulang tahun yang jatuh pada Kota Cilegon 27 April itu.
CEC Night Elok dan Elegan
Malam berikutnya, hanya berbilang seratus meter, sebuah acara melengkapinya. Tajuknya Cilegon Ethnic Carnival Night. Ini yang keempat kalinya sebuah karnaval bentukan Pemkot Cilegon, dan pertama diadakan pada malam hari. Akibatnya, sepanjang jalan 1, 6 kilometer manusia berkerumun dan selalu menyerukan kekaguman dari peserta catwalk antara Kantor Walikota hingga Rumah Dinas Walikota.
"Wooooi ... kereennn!" seru warga Cilegon ketika sebuah kembang api bertaburan ke planit pada malam Minggu itu. Sebagian sengaja datang dari berbagai kota untuk menikmati kreasi yang ditampilkan peserta kreasi busana dan pakaian etnik setelah dikreasikan dengan kekinian. Ada yang seperti kupu-kupu futuristik, pangeran masa depan, dan dibarengi dengan dandanan penuh gemerlap.