Selasa, 14 Agustus 2017, BNN mendatangi SMKN 1 cianjur. Ada apakah?
Ternyata usut punya usut, SMKN 1 Cianjur sengaja menggandeng BNN guna mendapatkan apa yang selama ini diinginkan oleh para pengajarnya. Ya, sekolah yang bebas narkoba. Apalagi SMKN 1 Cianjur ini punya moto  "Bersih", atau Bebas narkoba, bebas sampah, resik, Indah, Kemilau. Keputusan smkn1 cianjur menggandeng BNN dirasa sangat tepat. Dalam rangka memerangi narkoba. Di tengah maraknya peredaran narkoba sekarang ini.
Narkoba  telah menjadi masalah serius bagi bangsa ini. Barang haram ini tanpa pandang bulu menggerogoti siapa saja. Para wakil rakyat, hakim, artis, pilot, mahasiswa, buruh, bahkan ibu rumah tangga tak luput dari jeratan narkoba. Dari sisi usia, narkoba juga tak pernah memilih korbannya, mulai dari anak-anak remaja, dewasa, bahkan sampai dengan lanjut usia. Belum lama ini, banyak artis terkenal yang terciduk gara-gara masalah narkoba, dimulai dari Iwa K, Ridho Rhoma, Prety Asmara, Elo, bahkan yang paling anyar yaitu Rio Reifan. Narkoba tidak hanya mengancam para selebtitas saja, namun siapa saja.
Lalu, jika ditilik lebih detail lagi ke ranah tingkat provinsi, Aceh menempati peringkat pertama sebagai provinsi pengedar dan pengguna narkotika jenis ganja. Penempatan peringkat seperti ini bagi Aceh tampaknya cukup beralasan karena di Serambi Mekkah ini acap kali ditemukan ladang ganja.
Mengancam masa depan kenyataan seperti yang disebutkan di atas memang patut menjadi alasan bagi kita untuk khawatir karena mengancam masa depan generasi muda yang merupakan pemegang dan penerus estafet bangsa ini. Dikatakan demikian karena dampak yang ditimbulkan oleh narkoba begitu tragis.
Bahaya bagi pelajar
Keputusan  SMKN I Cianjur yang dikepalai Drs. Jajat Sudrajat untuk memeriksakan seluruh jajarannya, sangat tepat, Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar. Siswa SMKN I Cianjur Antara 15-17 tahun, berarti berada posisi yang rawan. Apalagi ada pelajar yang disinyalir suka merokok, walaupun tidak secara terang-terangan. Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan.
Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja menurut kepala BNNK Cianjur
adalah sebagai berikut:
* Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,
* Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,
* Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,