Mohon tunggu...
Ernita Tampubolon
Ernita Tampubolon Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Menjalani pendidikan Sosiologi di Universitas Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pentingnya Pengelolaan Sampah Non-Organik Melalui Ecobrick

17 Oktober 2022   09:18 Diperbarui: 17 Oktober 2022   09:19 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Masalah sampah merupakan hal yang tidak asing terutama di indonesia, hal tersebut sejalan dengan pernyataan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam waktu satu tahun seratus toko di Indonesia dapat menghasilkan sampah sebanyak 10.95 juta kantong plastik. Melihat fenomena ini, jika masalah tersebut tidak dapat diatasi dengan baik serta pertambahan jumlah penduduk, maka dapat memberi dampak buruk bagi lingkungan, dimana plastik membutuhkn waktu puluhan bahkan ratusa tahun untuk dapat diurai oleh tanah. Penyadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan harus terus dilakukan untuk menjaga keberlanjutan lingkungan.

Prinsip pengelolaan sampah yang selalu diupayakan adalah prinsip 3R (Reduce, Reuse dan Recycle). Dengan menjalankan prinsip ini, jumlah sampah dapat dikendalikan dan sampah yang benar - benar tidak dapat digunakan lagi, dapat dimanfaatkan demi pengurangan sampah, dan hal ini merupakan kewajiban dari restoran cepat saji. Pada dasarnya prinsip ini merupakan prinsip paling ideal yang apabila dilakukan oleh pelaku usaha cepat saji maka volume sampah akan berkurang, karena melihat penggunaan wadah makanan yang hanya satu kali pakai dan sampah-sampah basah seperti bekas makanan yang dihasilkan oleh restoran cepat saji sebenarnya masih bisa diatasi, dengan penggunaan wadah yang bisa dipakai berkali-kali dan juga pemanfaaatan sampah basah dengan berbagai cara. Pengurangan sampah dapat dilakukan dengan prinsip reuse yang berarti penggunaan kembali, dan recycle yang berarti pendauran ulang sampah yang dapat dilakukan oleh bank sampah.

Ecobrick hadir sebagai salah satu solusi untuk masyarakat dalam upaya mengurangi limbah plastik. Ecobrick merupakan salah satu upaya daur ulang (recycle) untuk mengurangi jumlah sampah plastik. Ecobrik terbuat dari botol plastik bekas yang di isi oleh bahan -bahan seperti busa, plastik pembungkus makanan dan bahan-bahan plastik lainnnya. Ecobrik dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, membuat furniture, taman dan bangunan dalam skala besar seperti sekolah dan rumah. Ecobrick juga dapat digunakan untuk embuat karya seni. Karya seni ini mengusulkan konsep daur ulang dalam membuat batu bata yang ramah lingkungan. 

Beberapa manfaat ecobrick antara lain;

  • Salah satu cara efisien untuk mengolah limbah plastik yang dapat dilakukan oleh semua orang karena pembuatannya yang mudah
  • Melindungi lingkungan dengan mengurangi jumlah sampah plastik
  • Dapat digunakan sebagai bahan bangunan atau furniture sehingga mengurangi biaya produksi
  • Bangunan yang dibuat dari ecobrick tidak mudah rusak karena terbuat dari plastik yang lama terurai dan dapat  digunakan kembali
  • Mengurangi penggunaan semen atau kayu dalam konstruksi bangunan yang dapat mengurangi emisi CO2 selama produksi semen

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa sampah  plastik merupakan salah satu aspek dalam pencemaran lingkungan yang menjadi masalah hampir di seluruh dunia, khususnya indonesia yang merupakan negara kedua penghasil sampah plastik terbanyak di dunia, selain karena sampah plastik merupakan material yang sangat sulit terurai. Sampah plastik juga dapat menimbulkan efek radiasi yang dapat menimbulkan penyakit serius apabila terjadi kontak langsung dengan reaktor lain seperti matahari, tanah dan api. Ecobrick hadir sebagai salah satu solusi bagi masyarakat dalam upaya mengurangi limbah plastik dan untuk menjaga keberlanjutan lingkungan. Ecobrick merupakan salah satu upaya kreatif untuk mengelola sampah plastik menjadi benda yang bermanfaat, mengurangi polusi dan racun yang disebabkan oleh sampah plastik. Fungsinya bukan untuk menghancurkan limbah plastik, melainkan untuk memperpanjang limbah plastik dan mengolahnya menjadi sesuatu yang berguna yang dapat digunakan oleh manusia.Sebagai mahasiswa, kita diharapkan dapat menjadi aktor atau agen perubahan, termasuk dalam upaya mempublikasikan dan menjaga lingkungan lewat kegiatan membuat ecobrick.

REFERENSI 

Bengkulah, M, T. (2018). Manajemen pengelolaaan sampah berkelanjutan melalui inovasi "ecobrick" oleh pemerintah kota Yogyakarta. Article in Ecology

Suminto, Sekarjati. (2017). Ecobrick : Solusi Cerdas dan Kreatif Untuk Mengatasi Sampah Plastik. Productum : Jurnal Desain Produk (Pengetahuan dan Perancangan Produk), 3(1), 26-34

Jupri, A., Prabowo, A. J., Aprilianti, B. R., & Unnida, D. (2019). Pengelolaan Limbah Sampah Plastik Dengan Menggunakan Metode Ecobrick Di Desa Pesanggrahan. Prosiding PEPADU, 1(1), 341-347

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun