Secara lebih dalam lagi, masih banyak kompetensi yang dikembangkan dari kegiatan festival budaya. Mulai dari tahap awal, siswa melakukan perencanaan melalui diskusi kelas tentang apa yang akan ditampilkan maupun makanan yang akan dijual. Siswa diberikan kesempatan untuk menyampaikan ide ataupun pendapat.Â
Tentunya hal ini akan melatih rasa percaya diri siswa. Pembagian tugas juga dilakukan agar siswa terlatih melaksanakan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.Â
Rasa tanggung jawab juga ditunjukkan selama proses latihan. Siswa berlatih dengan disiplin, serius, dan semangat untuk menampilkan yang terbaik. Semua proses itu melibatkan keaktifan siswa. Tak bisa dipungkiri kegiatan festival budaya menjadi sarana siswa dalam mengekspresikan diri, melatih percaya diri, kerja sama, serta kompetensi lain yang dibutuhkan dalam abad 21 ini.
Hasilnya, siswa tampil dengan sangat memukau. Begitupula dengan makanan tradisonal yang menarik perhatian siswa untuk cicipi. Tentunya tak sebatas itu, kepercayaan diri siswa tampak ketika tampil di depan umum. Siswa juga bertanggung jawab atas tugasnya. Siswa merasa puas dengan apa yang telah dilakukan. Semua kerja keras membuahkan hasil positif.
Kegiatan festival budaya merupakan salah satu program dalam merdeka mengajar yang kerberhasilannya perlu didukung oleh beberapa aspek. Pertama, kreativitas guru dalam menyajikan kegiatan yang berpusat pada siswa sangat dibutuhkan.Â
Guru menjadi sutradara atas keberhasilan sebuah kegiatan. Untuk itu, guru perlu meningkatkan pengetahuan agar terus dapat mengemas pembelajaran merdeka bagi siswa. Dalam hal ini diperlukan usaha guru dalam meningkatkan kompetensinya. Bukan lagi sebagai pusat dari pembelajaran, tetapi sebagai fasilitator.
Kedua, dukungan pihak sekolah yang sangat memengaruhi keberhasilan acara. Kreativitas guru juga perlu mendapat dukungan dari pihak sekolah agar dapat terlaksana dengan baik. Guru dan sekolah merupakan satu tim yang harus saling mendukung.
Ketiga, kolaborasi dengan orang tua. Orang tua harus menjadi rekan dalam menciptakan pendidikan yang berkualitas. Pendidikan bukan sepenuhnya tanggung jawab sekolah.Â
Orang tua dan pihak sekolah perlu bersinergi agar pembelajaran bermakna dapat terealisasi. Sekolah dapat melakukan sosialisasi program sekolah agar orang tua perlu memahami setiap kegiatan yang mendukung pembelajaran merdeka.
Semarak merdeka belajar bukanlah sebuah keniscayaan. Kita harus berubah agar pendidikan berkualitas dapat terwujud. Merdeka belajar adalah hak semua anak-anak Indonesia. Siswa Indonesia pantas mendapatkan pendidikan terbaik yang menunjang minat, bakat, serta kebutuhan zaman sehingga tercipta generasi emas Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H