Mohon tunggu...
Erni Irawati
Erni Irawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate Student at Sociology Education, State University of Jakarta

Saya adalah mahasiswi aktif di Pendidikan Sosiologi UNJ dengan kemauan tinggi yang besar untuk belajar hal baru dan memiliki hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masyarakat Era Baru (Modernitas) Menurut Zygmunt Bauman

18 Oktober 2022   09:50 Diperbarui: 18 Oktober 2022   09:57 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Zygmunt Bauman dalam Modernisme 

Zygmunt Bauman merupakan tokoh sosiologi post modern yang namanya mungkin belum terlalu dikenal. Padahal, beberapa pemikirannya seringkali menjadi acuan bagi perkembangan sosiologi. 

Bauman merupakan seorang tokoh sosiolog yang lahir di Polandia. Beliau memulai karirnya bukan di tempat kelahirannya melainkan di Amerika Serikat dan karirya melejit hingga menjadikan ia sebagai profesor dalam bidang ahli sosiologi di Universitas Leeds dan Warsawa. 

Bauman sering disebut sebagai "nabi pascamodernisme" karena hasil karya karyanya. Hal unik yang menjadikan pembeda dalam tokoh tokoh sosiologi lainnya ialah bahwa pemikiran Bauman tidak pernah menyediakan suatu konsep kunci yang dipakai untuk seluruh pemikirannya.

Modernitas menurut Zygmunt Bauman

Zygmunt Bauman secara tegas berpendapat dan mengkritik terhadap modernitas (yang baru muncul dalam sosiologi kontemporer melalui pemikiran abad 20) sebagai gejala atau modus kehidupan yang konkret yaitu bahwa modernitas memiliki ketertautan dengan kajahatan manusia terbesar pada abad 20 yang bernama Holocaust. 

Bauman melakukan protes dan krisis yang menyebar di seluruh Dunia melalui pemikiran modernitasnya  dan memberikan saran perubahan radikal perilaku masyarakat sebagai suatu jalan keluar terhadap masalah global yang serius. Tulisan yang ditulis Bouman bermaksud untuk memberikan ulasan deskriptif tentang pemikiran Bauman mengenai modernitas serta penyatuannya dengan tragedi Holocaust. 

Untuk menjelaskan lebih lanjut mengenai Modernitas, Bouman membagi modernitas menjadi dua bagian gejala pokok yaitu modernitas padat dan modernitas cair. Perbedaan mendasar mengenai modernitas dari kedua hal tersebut ialah bahwa modernitas padat merupakan bentuk modernitas yang di dalam masyarakat tumbuh ide,tatanan dan bimbingan sedangkan modernitas cair ialah dimana masyarakat di dikte oleh ilusi mengenai kecepatan dan perubahan yang terus menerus hingga kehilangan suatu dasar. 


Modernitas Cair (Liquid Modernity)

Pemikiran tentang modernitas cair diawali dengan awal Abad ke 18 sebagai bentuk abad yang baru bagi umat manusia yang ditandai dengan ilmu pengetahuan,teknologi dan inovasi dan berbagai macam hal lainnya yang terus berkembang ke arah yang lebih baik melalui berbagai bidang kehidupan. Individu di konotasikan sebagai subjek yang menjadi pusat dari seluruh alam semesta dan alam sebagai objek yang dijelajahi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun