Â
Adapun alternatif yang bisa diusahakan untuk mengatasi pencampuradukkan bahasa bangsa ini, bisa dengan koordinasi dengan pimpinan pusat kebahasaan dengan masyarakat, misalnya dengan mengadakan pembinaan bahasa  seperti seminar dengan masyarakat setempat, pendekatan sosial, dan cara-cara yang ditempuh dengan tujuan memberi pemahaman, merefresh ulang, menyadarkan, menyamakan pandangan agar tercapainya sebuah tujuan. Untuk di kalangan para pelajar dan mahasiswa bisa dengan koordinasi antara pimpinan menteri pendidikan dengan pihak-pihak yang bersangkutan, bisa juga diusakahan lewat organisasi ekstra dan intra kampus, atau di ekstrakulikuler bagi kalangan pelajar. Lewat program-program yang akan diselenggarakan hal itu bisa dijadikan salah satu progres garapannya.
Ada sebuah suku yang kehilangan bahasanya sendiri berawal dari masyarakat setempatnya sudah tidak menggunakannya lagi, sehingga ada ungkapan bahwa jika hilang suatu bahasa maka akan musnahlah suatu bangsa. Hal ini benar adanya, jika kita yang tidak menjaga bahasa ini maka siapa lagi? Jadi mahirlah berbahasa asing untuk mengharumkan bahasa bangsa juga tidak lupa bahasa agama. Berbaur tanpa harus melebur, memperjuangkan tanpa harus kehilangan.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H