Mohon tunggu...
Erni Azis
Erni Azis Mohon Tunggu... Lainnya - Penyuluh Kehutanan KPH Ajatappareng

Penyuluh Kehutanan KPH Ajatappareng Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pemanfaatan Lahan dengan Penanaman Bibit Produktif

30 Juli 2023   17:39 Diperbarui: 30 Juli 2023   17:57 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerahan bibit produktif kepada anggota KTH Mabbulo Sibatang Desa Balusu Kec. Balusu Kab. Barru                     di KPH Ajatappareng

Pemanfaatan Lahan dengan Penanaman Bibit Produktif oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) di Kecamatan Balusu Kab. Barru dalam rangka mendukung Indonesia's FOLU Net Sink 2030

Lahan adalah sumberdaya alam yang terbatas dimana dalam penggunaannya memerlukan penataan dengan tujuan demi kesejahteraan masyarakat. Menurut Malingreau (1981), penggunaan lahan merupakan campur tangan manusia baik secara permanen atau periodik terhadap lahan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan, baik kebutuhan kebendaan, spiritual maupun gabungan keduanya.

Pemanfaatan lahan yang dilaksanakan oleh masyarakat khususnya Kelompok Tani Hutan (KTH) di Kecamatan Balusu yang termasuk dalam wilayah kerja KPH Ajatappareng Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan dengan penanaman bibit produktif yaitu bibit buah-buahan (Rambutan, Durian, Pala, Sukun, Alpukat dan Mangga) yang merupakan bantuan dari BPDAS. Bibit produktif ini adalah bibit tanaman yang perbanyakannya berasal dari okulasi/menyambung yaitu pada bibit Rambutan, Durian dan Mangga sedangkan bibit Pala dan Alpukat berasal dari biji tanaman.

Penanaman bibit produktif ini merupakan salah satu dukungan dalam program Indonesia's Forest and Other Land Use  (FOLU) Net Sink 2030. Bibit produktif yang ditanam diharapkan akan menambah penyerapan karbon yang pada akhirnya mendukung upaya penurunan gas rumah kaca. FOLU Net Sink pada dasarnya adalah upaya penyerapan karbon bersih. Tujuan akhirnya adalah keadaan ketika sektor lahan dan hutan dapat menyerap lebih banyak karbon daripada yang dilepaskannya. 

Memiliki banyak pohon di sekitar rumah atau di sekitar tempat tinggal bisa memberikan banyak dampak baik. Proses fotosintesa yang terjadi pada tanaman yaitu proses pengubahan senyawa air (H2O) dan karbon dioksida (CO2) dibantu oleh cahaya matahari yang diserap oleh klorofil sehingga menghasilkan senyawa glukosa (C6H12O6). Glukosa yang dihasilkan selain digunakan langsung oleh tumbuhan juga akan disimpan dalam bentuk makanan (buah) serta oksigen (O2) yang dibutuhkan manusia dan hewan.

Tanaman hijau yang menerima cahaya matahari berfotosintesis menyerap CO2 dari udara tercemar, dan memberikan oksigen murni sebagai hasil sampingan fotosintesis ke udara di sekitarnya. Mikroorganisme yang hidup dalam tanah menggunakan toksin yang diangkat ke udara sebagai sumber makanan. Akar tanaman menyerap sisa produksi mikroorganisme tersebut, lalu kembali membersihkan udara.

Menanam pohon tidak boleh sembarangan karena akan membuat pohon tidak tumbuh maksimal bahkan justru mati. Waktu yang tepat untuk menanam bibit pohon jangan dilakukan pada hari siang yang cerah atau berangin karena akan menyebabkan tanaman mengalami kejutan transplantasi. Kondisi ini menyebabkan tumbuhan merasa terkejut karena dipindahkan ke tempat yang baru dan menimbulkan beberapa masalah diantaranya adalah pertumbuhan yang terhambat. Bahkan jika kondisi tanah baru sangat buruk atau cuasa yang tidak sesuai, pohon yang ditanam bisa tumbuh kerdil dan tidak bisa kembali seperti semula.

Kejutan transplantasi ini biasanya disebabkan kelembaban  yang dimiliki pada tanah sebelumnya berganti dengan cepat. Jadi, saat akan menanam pohon perhatikan kondisi angin dan matahari di sekitar tempat menanam yaitu baiknya pada saat mendung atau sore hari ketika angin sedang tenang yang akan membuat bibit lebih nyaman dengan tanah barunya.

Setelah proses penanaman selesai, berikan air yang cukup, ulangi pada pagi atau sore hari pada bagian tanah dengan melihat kondisi tanah pada tanaman sehingga tidak terlalu basah atau terlalu kering. Menyiram bagian daun akan menyebabkan pertumbuhan berbagai penyakit. Batang dan daun yang basah setelah malam muncul akan mempercepat pertumbuhan jamur. Berbagai jamur yang menyerang akan mempengaruhi pertumbuhan bibit pohon. 

Marilah kita memanfaatkan lahan yang ada dengan menanam pohon demi kelestarian lingkungan dan peningkatan kualitas hidup.

Sumber : https://bobo.grid.id/read/083645269/waktu-yang-tepat-untuk-menanam-pohon-pagi-atau-sore-hari?page=all

                         http://repository.ub.ac.id/id/eprint/597/3/03BAB%20II.pdf

                         https://dishut.lampungprov.go.id/detail-post/penanaman-bibit-produktif-untuk-mendukung-indonesia-s-folu-net-                             sink-2030



 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun