Mohon tunggu...
Erni Azis
Erni Azis Mohon Tunggu... Lainnya - Penyuluh Kehutanan KPH Ajatappareng

Penyuluh Kehutanan KPH Ajatappareng Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) sebagai Kerajinan Tangan di Kabupaten Barru

29 April 2023   09:26 Diperbarui: 29 April 2023   09:45 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanaman bambu merupakan salah satu hasil hutan bukan kayu (HHBK) yang banyak terdapat di Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan. Tanaman ini banyak ditanam oleh masyarakat sejak dahulu kala baik itu di kebun maupun di pekarangan sekitar rumah. 

Di pinggir sungai,  tanaman ini berfungsi secara ekologi untuk mempertahankan struktur tanah serta memudahkan untuk pengangkutan nantinya jika tanaman ini di panen dengan cara dialirkan di sungai ke tempat lain. Selain itu, bambu banyak digunakan untuk keperluan masyarakat sebagai bahan bangunan (pagar), kandang ayam, bahan pembuatan bagang ikan, sarana transportasi (rakit), perabot rumah tangga, hiasan, alat musik, serta bahan makanan (rebung).

Bambu di Indonesia termasuk memiliki keragaman yang tinggi. Dari 1.439 jenis bambu di dunia, terdapat 162 jenis ada di Indonesia. Manager Program Pertanian Yayasan Kehati (Puji Sumedi Hanggarawai) mengatakan bahwa kehidupan masyarakat tidak lepas dari fungsi tanaman bambu, bahkan sejak lahir sampai meninggal sehingga tanaman ini memiliki nilai ekonomi.

Tanaman bambu ini dapat memiliki nilai ekonomi yang tinggi apabila diolah menjadi berbagai macam produk yang bermanfaat serta dengan memberikan sentuhan seni kerajinan tangan.  Hal ini seperti yang dilaksanakan di Kabupaten Barru oleh Sentra Kerajinan Cenrapole Desa Pancana Kecamatan Tanete Rilau , KTH Bukit Cinennung Kel. Tuwung Kec. Barru serta LPHD Kamiri Desa Kamiri Kec. Balusu.

Sentra Kerajinan Cenrapole yang dipimpin oleh Pak Daksur telah mendirikan usahanya ini sejak Tahun 2020 dan telah melatih banyak masyarakat yang tersebar di beberapa desa di Kabupaten Barru. Beliau membuat kerajinan anyaman bambu bersama keluarga dan masyarakat sekitar  berupa penutup dan dudukan bosara (tempat makanan dari Sulawesi Selatan), tempat air mineral, kap lampu, tempat tissue, keranjang makanan, baki, tempat erang-erang (hantaran pengantin) serta terus berinovasi dan mengembangkan produk kerajinannya untuk menghasilkan produk lain.  

Aneka produk kerajinan bambu ini telah mengikuti berbagai pameran baik di dalam kabupaten, provinsi bahkan sampai tingkat nasional. Pemasarannya pun sampai ke luar negeri karena hasil pengerjaan yang halus, unik,  natural/alami serta 100% terbuat dari bambu, tanpa bahan pengawet kimia serta dibuat dengan tanpa mesin/hand made.

KUPS Bambu KTH Bukit Cinennung yang merupakan salah satu kelompok usaha Perhutanan Sosial, telah menimba ilmu pada Sentra Kerajinan Cenrapole dan saat ini telah mengembangkan usahan kerajinan bambu. Kelompok ini telah menghasilkan produk bosara, tempat tissue dengan kualitas yang tidak kalah serta telah mengikuti pameran yang dilaksanakan oleh BPSKL maupun Pemda Kabupaten Barru.

Kelompok AWO yang artinya Bambu (bahasa Bugis) di Desa Kamiri Kec. Balusu menghasilkan produk kerajinan bambu berupa hiasan perahu pinisi, becak, tugu, peralatan makan dan minum. Tetapi karena anggota pengrajin telah memiliki aktivitas lain serta sebagian tidak lagi bermukim di desa Kamiri, sehingga untuk saat ini kegiatan pembuatan kerajinan bambu ini terhenti.

Demikian pemanfaatan bambu sebagai bahan kerajinan tangan di Kabupaten Barru. Semoga kedepannya bisa semakin berkembang sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan membuka lapangan kerja, mendekatkan diri ke lingkungan serta tetap menjaga kelestarian lingkungan dengan penggunaan produk-produk yang alami.

                           Produk Kerajinan Anyaman Bambu Sentra Kerajinan Cenrapole Desa Pancana Kec. Tanete Rilau Kab. Barru

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun