Candi Gedong Songo adalah salah satu peninggalan sejarah yang terletak di kaki Gunung Ungaran, Jawa Tengah. Candi yang secara harfiah berarti "sembilan bangunan" ini memiliki keindahan dan keunikan tersendiri di antara kompleks candi-candi lainnya di Indonesia. Ceritanya dimulai pada masa lampau, di mana candi ini digunakan untuk tempat ibadah dan meditasi oleh komunitas agama Hindu.
Ceritanya bermula dari seorang raja Hindu bernama Sanjaya. Raja Sanjaya memiliki keinginan yang besar untuk membangun tempat suci yang indah di dekat kaki Gunung Ungaran. Ia ingin masyarakatnya memiliki tempat untuk bertapa dan beribadah dengan kenyamanan serta kedamaian yang dibutuhkan. Oleh karena itu, ia memulai proyek pembangunan candi pada tahun 730 Masehi.
Proses pembangunan candi tidaklah mudah. Raja Sanjaya mempekerjakan para arsitek dan tukang batu terbaik dari seluruh kerajaannya untuk melaksanakan proyek ini. Mereka harus menghadapi medan yang curam dan berbatu serta berbagai tantangan teknis lainnya. Namun, berkat kerja keras dan ketekunan yang tak kenal lelah, akhirnya Candi Gedong Songo berhasil berdiri dengan megahnya.
Candi Gedong Songo terdiri dari sembilan candi yang tersebar di kawasan yang luas. Setiap candi memiliki arsitektur dan ornamen yang unik, tetapi tetap mengikuti gaya arsitektur Hindu Jawa Tengah pada masa itu. Keistimewaan dari Candi Gedong Songo adalah letaknya yang sangat strategis. Dengan posisi yang berdekatan dengan pohon-pohon rindang dan udara segar, tempat ini menjadi tempat yang ideal untuk meditasi dan merenung.Â
Tak hanya itu, kompleks Candi Gedong Songo juga memiliki jalur-jalur hiking yang mengarah ke puncak-puncak gunung di sekitarnya. Para pendaki dapat menikmati pemandangan luar biasa dari atas, dengan candi-candi yang terlihat megah dari kejauhan. Momen ini menjadi kesempatan bagi mereka untuk merenung dan mendapatkan inspirasi dari alam sekitarnya. Di beberapa sudut candi, terdapat sumber air panas alami yang diyakini memiliki kekuatan penyembuhan dan pembersihan jiwa.
Salah satu cerita terkenal yang terkait dengan Candi Gedong Songo adalah kisah tentang Dewi Dewaruci. Dewi Dewaruci adalah seorang putri yang sangat cantik dan bijaksana. Ia merupakan putri dari raja Kerajaan Amarta yang berkuasa pada masa itu. Dewi Dewaruci sangat tertarik pada keindahan dan keagungan candi tersebut, sehingga ia sering datang ke sana untuk bermeditasi.
Suatu hari, saat Dewi Dewaruci sedang melakukan meditasi di salah satu candi, ia bertemu dengan seorang pemuda bernama Bima. Bima adalah seorang ksatria yang gagah berani dan memiliki kekuatan yang luar biasa. Keduanya saling jatuh cinta pada pandangan pertama. Namun, sayangnya hubungan mereka tidak disetujui oleh orang tua Dewi Dewaruci.
Dewi Dewaruci dan Bima merasa sangat sedih karena tidak bisa bersama. Mereka merasa bahwa cinta mereka adalah takdir yang seharusnya terwujud. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk tetap menjaga kasih sayang mereka dalam hati masing-masing. Keduanya berjanji akan bersatu saat waktu yang tepat tiba.
Beberapa tahun berlalu, sebuah perang besar melanda Kerajaan Amarta. Bima, yang saat itu telah menjadi seorang prajurit yang terkenal, terpanggil untuk melindungi kerajaan dan rakyatnya. Ia harus meninggalkan Dewi Dewaruci dan menuju medan perang. Mereka berjanji untuk bertemu di Candi Gedong Songo setelah perang berakhir.
Perang berlangsung selama bertahun-tahun, dan saat itu rakyat sangat menderita. Namun, berkat keberanian Bima dan bantuan dari para dewa, kerajaan berhasil memenangkan perang tersebut. Setelah perang usai, Bima segera menuju Candi Gedong Songo untuk menepati janjinya.
Ketika Bima tiba di candi, Dewi Dewaruci telah menantinya di sana. Mereka dipertemukan dengan penuh kebahagiaan dan cinta yang tak terhingga. Dewi Dewaruci memutuskan untuk meninggalkan kehidupan kerajaan dan memilih hidup bersama Bima di candi. Keduanya hidup bahagia di Candi Gedong Songo, menjaga keindahan alam serta merenungkan arti dari cinta dan kesetiaan yang mereka miliki.