Mohon tunggu...
Ernesto Raditya
Ernesto Raditya Mohon Tunggu... Freelancer - Student

I live my life.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Memilih untuk Mengenal

13 September 2020   19:39 Diperbarui: 13 September 2020   20:04 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Ketika kita mendatangi sebuah tempat baru, seringkali ada perasaan bahwa kita benar-benar berada di tempat yang berbeda dengan latar belakang kita. Entah perbedaan itu muncul lewat percakapan yang kita dengar disekeliling, perbedaan kultur kuliner, atau hanya sebatas perbedaan cara berpakaian yang nampak mencolok.

Hal-hal yang membuat kita merasa 'berbeda' inilah yang disebut dengan Uniqueness dari suatu tempat atau dari individu baru yang kita temui. 

Dalam buku yang ditulis Samovar, Porter, McDaniel, & Roy (2017), mengatakan bahwa: "Terlibat dalam komunikasi antar budaya adalah aktivitas yang kompleks. Anda perlu menyadari keunikan masing-masing individu, bahaya dari generalisasi yang berlebihan, kebutuhan untuk menjadi objektif, perlunya kompromi, dan mitos  percaya bahwa komunikasi adalah obat untuk semua."

Karena sejatinya, budaya baru dan stereotype harus dipisahkan dan dinilai secara objektif. Suatu budaya tidak boleh diberi labelling yang mengeneralisir, dan perlu pengenalan secara lebih.

Dengan hal tersebut, ada beberapa alasan mengapa kita harus memilih untuk mengenal budaya baru yang ada disekitar kita. Pertama, kita harus bisa menerima perbedaan yang mencolok dan berusaha untuk memahami mengapa hal tersebut terjadi.

Tidak perlu ada judgemental yang keras pada hal-hal yang kita percayai 'benar' namun berbeda pada sebuah budaya. Budaya terbentuk akibat banyaknya alasan, dan alasan terbentuknya budaya tersebut tidak bisa kita nilai secara subjektif berdasarkan pengalaman kita sendiri. Maka kemudian komunikasi muncul untuk setidaknya memahami sedikit demi sedikit apa yang terjadi dan eksis di suatu daerah.

Komunikan tidak serta-merta harus setuju dengan apa yang disampaikan atau dilakukan oleh komunikator, namun didalam interaksi mereka perlu adanya nilai 'menghargai' yang menjadi jembatan untuk terwujudnya hidup yang harmonis.

Pentingnya belajar komunikasi antar budaya menyadarkan kita bahwa sesuatu tidak bisa terlepas dari kontrol eksternal kita. Contohnya berbasis pengalaman saya dahulu, berpakaian terbuka (tanpa baju dan celana) adalah hal yang menurut saya kurang sopan.

Namun, di beberapa budaya lain yang letak geografisnya jauh dari tempat saya tinggal, hal tersebut adalah hal yang lumrah dan lazim untuk dilakukan. Apakah saya akan menuntut orang-orang tersebut untuk menyesuaikan pandangan dengan saya?

Tentu tidak, dengan kita menerima apa yang dianggap berbeda, kita sedang melakukan toleransi yang selama ini dijunjung bangsa Indonesia. Dan itulah dasar pentingnya mengapa komunikasi antar budaya penting untuk dipelajari. Mengenal dan mau mencari tahu suatu budaya adalah hal yang mulia, dan itu memperkaya jati diri kita.

Daftar Pustaka
Samovar, Larry A. 2017. Communication Between Cultures (9th ed.). USA: Cengage Learning.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun