Mohon tunggu...
Ernes
Ernes Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik

Menulis adalah pekerjaan mulia Jadilah pemulung kebaikan Tebarkan kebaikan kapan saja dan dimana saja Blog Science

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Seabin dan Robot Hiu Teknologi untuk Mengurangi Sampah di Lautan

11 Agustus 2024   11:24 Diperbarui: 11 Agustus 2024   11:32 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Smber gambar Seabin. Tangkapan layar google

Pernahkah kita mendengar sampah di laut atau sungai  yang sangat banyak? 

Pernahkah juga kita mendengar ikan di laut yang mati karena tumpahan minyak? 

Baru-baru ini penulis membaca cara memisahkan sampah di laut menggunakan sejenis ember terapung yang akan menyerap dan memisahkan sampah yang ada di lautan. 

Alat ini dinamakan Seabin. 

Seabin adalah sejenis tempat sampah terapung yang dilengkapi dengan alat penyedot yang gunanya menangkap semua benda terapung seperti sampah untuk masuk ke dalam ember tersebut.

Seabin dilapisi jaring yang bisa diangkat apabila sudah penuh oleh sampah dan diganti dengan jaring yang baru. Seabin dilengkapi alat penyedot dibawahnya. Air akan masuk bersama sampah. Alat ini juga bisa memisahkan air dan minyak. 

Seabin ini telah digunakan Iggris pada tahun 2017. Inggris menggunakan beberapa Seabin di laut untuk mengumpulkan semua sampah yang bertebaran di laut.

Smber gambar Seabin. Tangkapan layar google
Smber gambar Seabin. Tangkapan layar google

Terdapat berbagai ukuran Seabin yang telah digunakan oleh negara Inggris dan hasilnya sampah di laut Inggris mulai berkurang. 

Seabin juga bisa digunakan di sungai.  Selain Seabin, Belanda menggunakan Robot Hiu untuk mengambil sampai di laut. 

Sumber gambar: Robot Hiu tangkapan layar google
Sumber gambar: Robot Hiu tangkapan layar google

Cara kerjanya hampir sama dengan Seabin, tetapi robot ini lebih besar dan bisa menyerap sampah lebih banyak. 

Indonesia sangat memerlukan alat ini agar sampah di sungai bisa diatasi dan banjir tidak terjadi lagi. 

Pada dasarnya ada beberapa hal penyebab banjir di Indonesia diantaranya:

1. Kurangnya drainase 

Pada umumnya pembangunan jalan atau perumahan di Indonesia tidak diiringi dengan pembuatan drainase sehingga aliran air tidak bisa dibendung dan menggenangi kawasan perumahan atau jalan. 

Seandainya drainase dibuat lebih dalam maka banjir atau genangan air akan masuk ke dalam drainase sehingga tidak terjadi banjir selain itu juga drainase membantu agar jalan tidak rusak karena tergerus oleh air. 

Sekarang banyak kita lihat jalan yang baru saja dibuat sudah tergerus oleh air karena drainase di kiri kanan jalan tidak ada. 

Cara mengatasi banjir lainnya dengan membuat lobang biopori. 

Selain menyerap air biopori juga mrnyuburkan tanaman karena lobangnya bisa di isi dengan sampah organik. 

2. Kurangnya  pengetahuan masyarakat akan pengelolaan sampah. 

Sebagian masyarakat belum mengetahui cara mengolah sampah atau memilah sampah sendiri sehingga sampah yang banyak masih dibuang ke tempat sampah

Seandainya setiap keluarga bisa mengolah sampah organiknya sendiri maka tempat pembuangan sampah akhir  hanya terdapat sampah unorganik dan sampah residu/bahan pengawet saja dan tidak menimbulkan baubau yang kurang sedap.

Tapi nyatanya sekarang malah di tempat pembuangan akhir sampah sudah menjadi gunung seperti Bantar Gebang yang pernah longsor suatu waktu dahulu. 

3. Kurangnya pengerukan di sungai yang dikelola oleh pemerintah 

Sampah yang dibuang di sungai akan menyebabkan Sungai semakin dangkal. Sehingga perlu pengerukan dengan mesin yang seharusnya dilakukan secara berkala agar sungai tidak dangkal dan mudah terjadi banjir

Semoga kedepannya sampah bukan menjadi masalah lagi. 

Semoga bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun