Mohon tunggu...
Erna Winarsih Wiyono
Erna Winarsih Wiyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Perupa

Erna Winarsih Wiyono atau biasa dikenal dengan sebutan Na' Wiyono ini adalah seorang Penulis,Perupa, dan Honorary Reporters 2023-2024, terhitung sejak 19 Mei 2023 untuk Dinas Kebudayaan dan Informasi Korea (KOCIS) yang berada di bawah naungan kementrian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata. Karya tulisnya dimuat di sejumlah Media cetak, Media online, Antologi Puisi bersama. Dua buku puisi tunggalnya Tea Without Sugar (2018), Stasiun Rupa Aksara (2022). Beberapa pameran seni rupa yang diikuti : Pameran Lukisan Enam Serangkai, 6 Perempuan @TIM, Cikini-Jakarta Pusat (2018). Pameran Perupa Perempuan Bogor I’mInLove, Rumah Dinas Walikota Bogor (2019). Pameran Daring Manifesto VII “Pandemi”,Galeri Nasional Indonesia (2020).Pameran Seni Lukis Karya Wanita Pelukis Indonesia 10-16 April 2021, Taman Budaya Jawa Tengah, Surakarta (2021). Playground Exhibition, Galeri Saku (2021). Pameran Kolektif “Merajang Koma” @2madison gallery (2022)#BOSOMBARTER CELEBRATING WOMEN BREAKING STIGMA FUNDRAISING EXHIBITION AN ART PROJECT BY SELPHIE BONG @PACIFIC PLACE MALL 9 Februari 2022 – 7 Maret 2022. Pameran Seni Rupa “NUJUDIBUMI” perupa Perempuan Bogor N’Friends @Bentara Budaya Jakarta, 14-22 Mei 2022, #2 NUJUDIBUMI @Gedung Bogor Creative Center 5-13 Juni 2022. Pajang Karya KamiSketsa Galnas 12 Januari-23 Februari 2023, @Bilik KamiSketsa Galnas, Galeri Nasional Indonesia. PENSI Pekan Sketsa Indonesia 5-12 Februari 2023, Hall Lt.5-Sarinah Thamrin Jakarta. Pameran Postcards From Indonesia Series 1 “Kartu Pos dari Indonesia untuk Swiss” 10-16 Maret @Siggenthal Pastoralraum, Baden-Switzeland. Bogor Beauty N’Bizarre Art Exhibition 4 – 11 Juni 2023 @Botani Square Mall Bogor, Pameran Seni Rupa dan NFT Re Identify #1 & #2 Bentara Budaya Jakarta & Galeri Astra lt.5, Jakarta, “Kunst in der Kapelle”, BadenART exhibition, 18-27 Agustus 2023, Baden, Switzerland, dll Erna pernah menjadi Editor – Regional Migospecta International Magazine Online, General Leader Art & Culture (Edisi Migos 1 -3) Migospecta International Magazine Online, Kontributor media lepas, sebelum akhirnya resign di pertengahan 2022, dan menjalani profesi sebagai ilustrator lepas, copywriter, dan menambah kegiatannya dengan mempelajari budaya dan bahasa asing dengan terpilih menjadi Honorary Reporters untuk periode 2023-2024, Everyday people worldwide promote and spread news about Korean culture, society and history through a variety of content. These are Honorary Reporters, members of a program run by the Korean Culture and Information Service (KOCIS) under the Ministry of Culture, Sports and Tourism who promote Korea overseas, highlight cultural exchanges and convey such news back to Korea .

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Sign of Nature-1, Alam Sumber Inspirasi Batu-Batu Lukis Duki Noermala

4 Agustus 2022   10:18 Diperbarui: 11 Agustus 2022   03:45 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alam merupakan sumber inspirasi terbesar bagi suatu penciptaan karya, salah satunya Alam turut berperan dalam proses kelahiran suatu karya seni lukis, tentunya bersama ide, gagasan yang melengkapi unsur tersebut. pada alam kita bukan hanya merasakan, namun melihat detail ciptaan Yang Maha Kuasa.

Alam bagian tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Alam dapat menjadi sumber penghidupan, salah satunya bagi Duki Noermala pelukis di media batu alam dari kota Bogor, Jawa Barat. sebelum melukis di media batu alam, Duki Noermala sudah menekuni dunia lukis di usia 14 tahun. Duki Noermala belajar melukis pada Alm. Sukirno seorang pelukis senior Bogor.

Di tahun 1989, Lukisan karya Duki Noermala banyak dikoleksi para pengusaha dan pejabat, diantaranya Joop Ave mantan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi RI pada Kabinet Pembangunan VI dan Kepala Rumah Tangga Istana Presiden.

Duki Noermala tertarik memilih media batu alam sebagai sarana karya lukisnya setelah dia berada di titik jenuh selama puluhan tahun menggunakan kanvas dan kertas sebagai media lukis. 

Duki Noermala tidak ingin membatasi media lukisnya, sehingga ide menghadirkan batu alam sebagai media lukis ia jadikan nyata. Faktor yang mendasari itu adalah nilai estetika dan berdaya jual, maka dimulailah perjalanan melukis dengan media batu alam di tahun 2019. 

Penyelesaian sebuah lukisan batu membutuhkan proses pengerjaan selama 1 hari, bahkan bisa beberapa jam tergantung ukuran dan tingkat kesulitan objek.Karya-karya lukis dengan media alam dari Duki Noermala, bisa dilihat di laman IG : @dukinoermala

"Setelah saya menekuni lukisan batu 3 tahun, kini saya sudah mulai dikenal serta banyak peminat. Pemesan dari Bogor bahkan ada juga dari luar Bogor. Pemesan ada yang datang langsung ke rumah ada juga yang melalui Medsos"

-Duki Noermala-

Pemilihan media batu alam tidak sembarang, Duki Noermala menerapkan standar untuk memilih batu yang layak dilukis, seperti batu harus berbentuk pipih, ada bagian rata yang bisa dilukis, size batu alam juga menjadi penentu.

Melukis di media batu alam dibutuhkan kejelian, kesabaran, dan juga konsistensi diri dalam berkarya di media tersebut. Batu-batu alam tersebut didapatkannya dari sungai ciliwung yang dekat dengan kediamannya, ada juga yang dibeli dari tukang tanaman, /karung batu berkisar Rp 80.000,- s/d Rp 100.000,- penggunaan media warna di batu alam dominan cat akrilik. 

Batu alam mencerminkan karakter, stabilitas, serta kemewahan yang unik dari varian warna, pola, dan teksturnya, natural, menarik secara visual. Batu alam merupakan kekayaannya alam unik karena digali langsung dari bumi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun