Pada tanggal 25 september 2023 Universitas Muhammadiyah Surabaya melaksanakan kegiatan KKN Lex antara Universitas Muhammadiyah Surabaya dengan Singapore Polytecnic. Pada kegiatan tersebut 61 mahasiswa telah terpilih untuk mengikuti kegiatan Lex ini, diantara 60 mahasiswa tersebut 31 mahasiswa berasal dari UM Surabaya dan 30 mahasiswa berasal dari Singapore Polytecnic. Kegiatan KKN Lex ini dilakukan selama 12 hari dengan fokus lokasi pesisir Paciran Lamongan Jawa Timur. Kegiatan KKN Learning Express (Lex) adalah program luar negri selama 12 hari yang membekali mahasiswa dengan pola pikir design thingking dalam konteks inovasi sosial. Pada program ini, mahasiswa akan mendapat pengalaman diluar buku teks.
Pada acara pembukaan yang dilakukan pada hari senin tanggal 25 september 2023 di gedung A UM Surabaya, mahasiswa dan dosen SIngapore Polytecnic disambut dengan meriah, mulai dari penyambutan dengan menu makanan tradisional, pengenalan baju adat daerah hingga beberapa tarian adat yang ada di Indonesia.
Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Dede Nasrullah menyebutkan, bahwa kegiatan KKN Lex ini merupakan kegiatan pertama kali yang dilakukan UM SUrabaya dengan Singapore Polytecnic dibawah naugan biro LPPM secara langsung. Dede menyebutkan terdapat tiga permasalahan utama dalam kegiatan KKN ini.
"Ada tiga permasalahan yang kita fokuskan, pertama keselamatan kerja petani siwalan dan pengrajin batik, kedua produk ramah lingkungan dan yang ketiga adalah peningkatan produktivitas petani"ujar Dede.
Selain dari petani siwalan Dede juga menyebutkan bahwa, mahasiswa juga akan berfokus pada peningkatan produktivitas Batik Sendangagung Paciran. Ia berharap dalam waktu yang singkat , yaitu selama 12 hari ini semua mahasiswa dari UM Surabaya dan Singapore Polytecnic akan menghasilkan prototypr alat bantu yang dibutuhkan masyarakat, khususnya petani siwalan dan pengrajin batik.
Sementara itu Cyrine Jossa salah satu fasilitator atau Dosen Pendamping Singapore Polytecnic merasa haru atas sambutan yang diberikan oleh tim UM Surabaya. Ia merasa terhibur bahkan 30 mahasiswa Singapore Polytecnic merasa takjub atas penampilan-penampilan yang ditampilkan oleh mahasiswa UM Surabaya. Terakhir ia berharap agar kegiatan KKN Lex ini menghasilkan produk yang sustainable.
Pada hari ke-2 mahasiswa dikumpulkan bersama untuk diberikan bekal mengenai design thingking, pengenalan pada projek yang akan diberikan, pembagian projek kepada masing-masing kelompok, dan pengenalan pemilik dari usaha yang akan dijadikan projek.
Pada hari ke-3 adalah awal dari kegiatan KKN Lex ini, dimana pada hari ke-3 ini mahasiswa bersama pembimbingnya akan diberangkatkan ketempat projek dari masing-masing kelompok. Pada mulanya sesampainya mahasiswa dikecamatan Paciran mereka dikumpulkan diaula kecamatan Paciran untuk melakukan acara pembukaan bersama pimpinan kecamatan Paciran dan kades desa dari desa projek yang akan dilakukan. Setelah acara pembukaan selesai mahasiswa diberangkatkan kedesa projeknya sesuai dengan kelompoknya.Â
Kelompok saya yang beranggotakan 10 orang mendapatkan projek pada desa Sendag Agung untuk melestarikan batik sendang agung agar lebih diminati oleh generasi muda dan meningkatkan produktivitas batik. Selama tiga hari di desa Sendang Agung ini kegiatan harian kami sangat padat dimulai dari pagi pukul 08.00 WIB sampai malam +10.00 WIB, dimulai di pagi hari unutk mengumpulkan data bersama dengan owner usaha batik, pekerja batik, serta anak-anak muda, setelah pengumpulan data pada malam hari kami mengumpulkan semua data yang sudah didapatkan dan melakukan clustering data yang telah didapatkan, samapai akhirnya kita mendapatkan bayangan atau ide prototype yang ingin dibuat berdasarkan hasil dari clustering data yang telah dilakukan.