Mohon tunggu...
Erna Usmayani
Erna Usmayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nonton

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesulitan Belajar Siswa di Masa Pandemi Covid-19

1 Desember 2022   10:45 Diperbarui: 1 Desember 2022   10:47 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi Covid-19 yang tidak terduga menyebabkan para siswa, guru, dan orang tua mengalami kendala karena ketidaksiapan dalam melakukan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ). Seperti yang dirasakan oleh Fulan, siswa kelas 10 di SMAN 1 Praya Tengah, Lombok Tengah.

Dia menjadi satu dari jutaan siswa di Indonesia yang dituntut untuk tetap bersekolah di tengah berbagai keterbatasan selama pandemi. Dia pun mengungkapkan berbagai keresahan dalam menjalani PJJ. Pertama adalah sulit berinteraksi aktif dengan guru.

Sebagai anak yang terbilang aktif saat melakukan pembelajaran langsung di kelas, perubahan interaksi dalam pembelajaran daring merupakan salah satu hal yang membuat sejumlah siswa kesulitan.

Bukan hanya itu Fulan juga memikirkan masalah ke ekonomian keluarganya yang dimana kalau bersekolah secara daring akan membutuhkan kuota yg banyak.

Sedangkan keluarganya memiliki ke ekonomian yang sangat kurang mendukung. Apalagi ayahnya hanya seorang petani biasa yang bekerja ke setiap sawah tetangga. Belum lagi upahnya yang tak seberapa. Dan ibunya pun hanya seorang ibu rumah tangga yang tidak mempunyai pekerjaan.

"Dia merupakan anak yang tergolong aktif saat pembelajaran di kelas. Dia kerap kali merespon berbagai pertanyaan yang dilontarkan guru dan juga melakukan presentasi di kelas. Selama melaksanakan pembelajaran daring, Fulan merasa kesulitan untuk berinteraksi langsung secara aktif dengan guru karena seluruh pembelajaran dilakukan menggunakan gawai."

Keresahan lainnya adalah tidak dapat bertemu teman baru, dengan sistem PJJ ini memaksa para siswa yang dituntut untuk dapat bersekolah secara individu dari rumah. Segala interaksi baik dengan guru dan juga teman dilakukan secara tidak langsung atau secara daring.

Sebagai siswa kelas 10 SMA, Fulan yang baru saja masuk ke jenjang pendidikan baru tentunya memiliki perubahan lingkungan dan perubahan teman sebayanya. Hal ini menjadi salah satu yang sangat disayangkan karena dia harus berkenalan dan juga berinteraksi dengan teman barunya hanya melalui gawai.

"Dia belum pernah bertemu dengan teman barunya dan juga tidak dapat belajar serta berdiskusi secara tatap muka," terang dia.

Begitu pula dengan kesulitan akses jaringan internet, bukan hanya Fulan, namun juga di berbagai daerah Indonesia mengalami hal serupa. Untuk Fulan, buruknya jaringan internet di dalam rumah membuatnya harus keluar rumah untuk mengumpulkan tugas melalui internet.

"Biasanya, Fulan hanya perlu ke depan halaman rumah atau harus berjalan kaki sejauh 50 meter ke sekitar masjid. Terkadang ia harus ke kebun dengan durasi tempuh 10 menit dari rumahnya dengan menggunakan kendaraan motor".

Dan juga setiap hari Fulan pergi keluar dari rumahnya untuk mencari sinyal itu sangat melelahkan kata Fulan.

Fulan juga sering mengeluh karena belajar secara daring sangat tidak menyenangkan apalagi Fulan adalah siswa yang pintar.

Selain membosankan Fulan juga bilang agak malas belajar secara daring karena tidak dapat mengenal teman baru. Apalagi Fulan baru masuk SMA. Tidak dapat merasakan lingkungan sekolah baru. Tidak dapat mengikuti organisasi - organisasi yang ada di sekolah baru. Apalagi Fulan sangat ingin ikut dalam organisasi Palang Merah Indonesia (PMI).

Banyak sekali organisasi yang ingin di ikuti Fulan seperti OSIS, PMI dan juga Fulan adalah siswa yang sangat aktif.

Di sekolahnya yang dulu pun Fulan sering mengikuti banyak organisasi dan juga sudah sering mengikuti lomba untuk mewakili sekolahnya dan mendapatkan banyak piala dan penghargaan.

Tetapi pas musim pandemi ini datang Fulan tidak pernah lagi mengikuti lomba karena belajar secara daring.

Apalagi sekarang pas masuk di bangku SMA Fulan tidak dapat mengikuti lomba-lomba dan juga organisasi gara-gara pandemi ini.

Fulan juga tidak dapat pergi bermain bersama teman di kampungnya karena banyaknya tugas, Dan juga tidak dapat bertanya ke teman-temannya kalau dia tidak mengerti dengan mata pelajarannya.

Apalagi dia belum pernah bertemu dengan guru-guru di sekolah barunya dan tidak dapat berkenalan dengan gurunya.

Fulan merasa sangat sedih dengan kedatangan pandemi ini selain memikirkan tugas Fulan juga memikirkan tentang ke ekonomian keluarganya yang dimana dia kalau mau meminta uang buat membeli kuota dia sangat malu karena mengetahui ke uangan keluarganya yang sangat rendah pas kedatangan pandemi ini, Banyak sekali pengeluaran yang Fulan keluarkan saat pandemi ini apalagi Fulan juga kesulitan belajar saat pandemi karena sangat sulit memahami materi.

Dan gurunya pun hanya menjelaskan setengah-tengah tentang materinya dan membuat Fulan kurang mengerti.

Lalu, permasalahan lainnya adalah jenuh dalam menghadapi gawai terlalu lama. Kejenuhan serta diiringi sakit mata, dialami Fulan apabila terlalu lama berhadapan dengan handphone selama sekolah daring.

Selain itu, ada ketidakseimbangan dalam pemberian tugas, di mana waktu belajar minim, namun tugas menumpuk. Dengan dilakukannya sistem pembelajaran secara daring, para guru juga mengalami kesulitan dalam proses penyampaian materi pelajaran.

"Fulan berkata bahwa ini menjadi hambatan juga karena materi menjadi lebih sulit untuk dipahami dan banyaknya tugas membuat Ia kewalahan dalam belajar," jelasnya.

Berbagai kendala tersebut membuat anak dan juga orang tua harus dapat memikirkan strategi dan mencari alternatif pembelajaran lain yang dapat digunakan untuk membantu para siswa untuk belajar. Dengan berbagai fiturnya, Ruangguru dapat menjadi alternatif atas kekhawatiran orang tua terhadap pendidikan anak saat PJJ.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun