Mohon tunggu...
Erna Suminar
Erna Suminar Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar, sederhana dan bahagia

# Penulis Novel Gerimis di El Tari ; Obrolan di Kedai Plato ; Kekasih yang tak Diinginkan ; Bukan Cinta yang Buta Engkaulah yang Buta. Mahasiswa Program Doktor Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mandalawangi : Gunung Gede-Pangrango

18 Juni 2012   11:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:49 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1340018845658936755

Mengenang : Soe Hok Gie & Danny Wijaya

Mandalawangi. Duduk di pelataranmu, sepedih apa pun angin yang membawa kabar, aku hanya ingin mengatakannya semua hanya kabar angin. Seperti lambaian cemara-cemara yang terluka di kakimu, tak pernah gentar oleh cuaca. Itulah sebabnya, aku selaluingin datang bertandang dalam riuh maupun diam-diam, karena luka hanyalah belantara yang tak bernama, sementara engkau adalah keindahan yang nyata.

Aku menatap Gunung Gede -Pangrango yang berjubah kabut dari batasmu. Aku tahu, aku terlalu rapuh untuk mendaki kembali dan memandang padang eidelweisserta menemukan persembunyian matahari.Seperti dendang lagu lama yang hanya manis untuk dikenang dan diresapi sendiri. Tetapi engkauadalah lukisan kenangan yang tak pernah terkubur. Kerinduanku selalu menghujami untuk selalu mencari alasanagar kembali padamu. Ke tempatmu….

Mandalawangi, cintaku telah tertambat,

pada gemericik air dari balik bebatuan.

pada pepohonan dan dedaunan.

pada seluruh rimba raya di sekelilingmu.

pada gerimis yang menghujani tubuhmu.

pada angin dan burung-burung.

pada ilallang, rerumputan dan bunga-bunga liar.

Padamu…

Padamu…. aku pulang,

menisbikan jarak tempat, entah usia, entah waktu, entah apa pun namanya, aku tak peduli. Karena harum tanahmu, harum udaramu, seluruhnya tentangmu tak pernah berhenti menelusupi dinding hatiku, dadaku.. Sepertinya engkau telah merapat erat disetiap nadiku dan merapalkan mantra-mantramu agar aku sulit melupakanmu.

_____

22 April 2012

Catatan :

Ketika menulis puisiini, saya teringat Soe Hok Gie. Ia juga pernah menulispuisi Mandalawangi-Pangrango. Ketika mendaki gunung tersebut.

Tentang pendakian ke Gunung Gede dan Pangrango ini pla pernah dituliskan Danny Wijaya,dalam puisi-nya. Sepertinya memang Gunung Gede-Pangrango memiliki daya magis tersendiri untuk menjadi ilham bagi seribu puisi.

Sumber gambar :www.catatanharian.net

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun