[caption id="attachment_303249" align="aligncenter" width="553" caption="credit image : www.hdwallpaperstop.com"][/caption]
Untuk : Suamiku
Kau tahu, rinduku menggantung di langit-langit kamar. Dan aku tak tahu bagaimana harus membumikan perasaanku. Almanak menggugurkan tanggal-tanggal satu-persatu. Aku tak lagi mampu bersabar menunggu malam-malam segera berlalu.
Aku tahu, sulit bagiku membekukan layang-layang pikiranku. Sesaat di timur, kadangkala di barat. Â Aku ingin menitipkan saja kerinduan ini pada angin yang tak tahu musim, agar ia segera berlalu, untuk rindu yang tak tahu malu.
Wajahmu menyelinap di tangkai-tangkai mimpiku.  Bagaimana  aku harus mengusirmu, jika saja aku masih merindukanmu. Apakah karena kau telah menggurat batu di hatiku, dan  kau lukis hati ini  menjadi berwarna merah jambu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H