Mohon tunggu...
Erna Suminar
Erna Suminar Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar, sederhana dan bahagia

# Penulis Novel Gerimis di El Tari ; Obrolan di Kedai Plato ; Kekasih yang tak Diinginkan ; Bukan Cinta yang Buta Engkaulah yang Buta. Mahasiswa Program Doktor Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kehidupan Kedua

18 Juni 2011   08:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:24 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Selamat datang adikku di kehidupan kedua. Setelah semburat kelammengintai redam jiwamu diambang malam. Kita akan berjalan kembali di penghujung gerimis yang sempat terhenti untuk membasahi sungai bulan. Biarkan bintang menari di kehidupanmu, adikku.  Dan engkaulah terang yang akan merangkum keseluruhan nyala jiwamu, untuk mempersembahkan yang terbaik bagi kehidupan.

Berayunlah di ketinggian, adikku,  bukan ayunan bayang-bayang. Hela nafasmuadalah pengampu yang menggerakantiupan angin, yang riaknya memberi kesempatan penyerbukan untuk melahirkan harapan di taman kupu-kupu. Dan kuburkanlahseluruh deritamu di jurang maha dalam. Lalu melesatlah engkauke puncak kehidupan.

Ps; adikku, “Jika engkau sakit, Dia lah, Allah yang akan menyembuhkanmu”

_______________

Bandung, 17 Juni 2011

Sumber gambar : www.123rf..com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun