Mohon tunggu...
Erna Suminar
Erna Suminar Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar, sederhana dan bahagia

# Penulis Novel Gerimis di El Tari ; Obrolan di Kedai Plato ; Kekasih yang tak Diinginkan ; Bukan Cinta yang Buta Engkaulah yang Buta. Mahasiswa Program Doktor Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Andai Kita Bisa Membaca Pikiran Orang

19 Juli 2011   23:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:32 728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13111185991859256365

Andai kita bisa membaca setiap pikiran orang yang kita temui, apa yang akan terjadi ?

Baiklah, itu pertanyaan yang musykil dan tak mungkin terjadi. Tetapi sesekali boleh dong berandai-andai dan sedikit berimajinasi ?

Pertanyaan mirip seperti ini pernah saya tonton dari sebuah film kartun. Singkat cerita, ada seekor gajah purba yang sudah kehilangan semangat hidup, ia merasa dia akan menjadi satu-satunyamammuth terakhir, sekian lama ia mencari “istrinya” yang hilang tak jua ditemukan. Padahal sang mammuth inginmemiliki keturunan, agarspesiesnya tetap eksis dimuka bumi, Ditemani sahabat-sahabat binatang lainnya anatara lain harimau dan rubah, mereka menempuh perjalanan panjang. Sahabat-sahabatnya tak henti-hentinya menghibur dan memberikan kekuatan untuk sang mamuth yang kesepian.

Perjalanan panjang itu penuh dengan berbagai macam cobaan dan rintangan yang sangat berat, bahkan seringkali harus mempertahankan dan menyabung nyawa. Lalu tibalah mereka disebuah tempatyang sangat senyap, di sebuah hutan dimana burung-burung berhenti berkicau. Burung-burung itu hanya menatap acuh tak acuh dengan kehadiran para kawanan binatang yang saling bersahabat itu, dan telah lelah menempuh perjalanan.Salah seorang dari kawanan itu berkata, “ andai kita dapat membaca apa yang mereka pikirkan?”

Mengejutkan. Tiba-tiba kawanan burung itugegap gempita dan bernyanyi meriah dengan hasrat yang menggebu-gebu untuk memakan binatang-binatang itu, terutama memakanmammuth, yang badannya besar dan gemuk. Sangat menggiurkan kawanan burung, karena dagingnya tebal dan banyak.Pikiran jahatburung-burungitudiluar estimasi dan sama sekali tak terduga. Akhirnya kawanan binatangitu lari tunggang langgang menyelamatkan diri. Cerita ini di akhiri dengan happy ending. Sang mammuth akhirnya bertemu “istrinya”.

Dalam kejadian sehari-hari, seperti mamuth & friend, kita pun seringkali tak bisa menduga apalagi membaca pikiran orang, bahkan orang terdekat kita sekali pun., seperti, suami, istri, anak-anak, keluarga, dan sahabat-sahabat. Kita hanya bisa membaca dan menilai orang dari kata-kata dan tindak-tanduknya yang dilakukan secara berulang-ulang.Soal pikiran orang, tak ada seorang pun yang mampu membacanya. Selamanya ghaib. Bahkan orang terdekat sekali pun, seperti suami atau istri.

Pernahkah anda mendengar, ada seorang istri simpanan yang membawa putra-putrinya di hari kematian suaminya, yang membuat istri sah dan keluarganya tercengang? Betapa hebatnya almarhum bersandiwara dan menjaga rahasia bertahun-tahun di depan istrinya yang selama ini menganggapnya sebagai suami yang sangat setia.

Kisah yang paling tragis yang sempat saya saksikan adalahkejadian guru saya di SMP . Saya sangat mengagumi guru itu, shaleh, kharismatis dan cara mengajarnya top- lah. Beliau adalah guru favorit kami.Selama ini rumah tangganya baik-baik saja, rukun dan mesra dengan anak-anak yang berangkat remaja. Tak ada angin dan tak ada hujan, tiba-tiba beliau di kejutkan oleh berita istrinya telah meninggal di sebuah hotel. Setelah diendus pelakunya ternyata seorang tukang parkir yang biasa mangkal dekat rumahnya. Tukang parkir ituadalahkekasih gelap istri sang guru. Almarhumah dibunuh dengan cara dicekik setelah keduanya selssai melakukan hubungan intim. Tentu saja, peristiwa ini sangat memukul perasaan pak guru, hingga beliau beberapa lama sempat depresi berat.

Dari berita di media koran, elektronik maupun koran digital kita belajar,banyak kejahatan terutama perkosaan dilakukan oleh orang-orang dekat, seperti ayah tiri, tetangga, kakek , paman sampai ayah sendiri. Jujur saja, kalau membaca berita seperti ini, dada saya serasa bergemuruh menahan emosi, apalagi apabila yang menjadi korban adalah anak-anak. Perkosaan adalah kejahatan yang sulit diampuni.

Andai kita bisa membaca pikiran orang, enak apa enggak ya..?Bisa jadi ada enak dan tidak enaknya. Enaknya, kita bisa menghindar dari rencana busuk orang dan membantu menyelamatkan orang lain. Kalau sedang kasmaran, kitajuga bisa membaca perasaan orang yang jatuh cinta pada kita,apalagi kalau kita juga cinta dia, tak perlu menunggu waktu bermain-main perasaan dan menerka-nerka sampai meminta bantuan peramal kartu tarot segala.Tak takut cinta ditolak. Berkata mantap dan pasti, “I love you.”

Tidak enaknya, mmmhh… alangkah ribut dan “menakutkannya”manusia, tak adayang sesuci malaikat..:)

______

Sumber gambar : www.crowdspring.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun