Mohon tunggu...
Erna Suminar
Erna Suminar Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar, sederhana dan bahagia

# Penulis Novel Gerimis di El Tari ; Obrolan di Kedai Plato ; Kekasih yang tak Diinginkan ; Bukan Cinta yang Buta Engkaulah yang Buta. Mahasiswa Program Doktor Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Taman Penantian

22 November 2013   11:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:49 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_303539" align="aligncenter" width="360" caption="credit image : http://secondnaturearomatics.com/"][/caption]

Pucuk-pucuk pengharapan tumbuh perlahan di taman penantian.

Ada melati  putih di sana, di seluruh sisinya yang merekah indah.

Aku telah menanamnya di balik jendela hati, yang terbuka pada fajar-Mu.

Melati  yang  mewangi  untuk-Mu

Aku menanti, seperti tangkai-tangkai randu digelayuti kapas-kapas  merindu

disentuh angin, lalu melayang-layang di balik awan, berjingkat-jingkat di antara burung-burung yang terbang tanpa suara, bersama   awan putih.

Putih itu saru.

Seperti, cintaku dan cinta-Mu.

Selayak, rinduku dan rindu-Mu

Aku merindu-Mu, dengan rasa yang tak tergambar dalam kata-kata.

Pada setiap hela nafasku dan aliran darahku, di sana hanyalah aliran kebesaran-Mu,

ya.. Allah.

Aku   melihat semesta-Mu,  ada lukisan-Mu, Aku menatap  keindahan-Mu.

Engkau telah lihat kilatan  cinta di mataku.

Nafasku  berembus  dan darahku mengalir di taman penantian.

bersama  senandung burung-burung yang melantunkan  dzikrullah

Subhanallah…

Walhamdulillah…

Wala ilaha ilallah…

Allahu akbar…

Di sini, aku menunggu.

Di taman penantian,

Untuk dipersunting-Mu,

Dan, aku  ingin  jatuh,  hanya  dalam peluk-Mu.

_______

14 November 2013 j 04.45 am

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun