Mohon tunggu...
Erna Suminar
Erna Suminar Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar, sederhana dan bahagia

# Penulis Novel Gerimis di El Tari ; Obrolan di Kedai Plato ; Kekasih yang tak Diinginkan ; Bukan Cinta yang Buta Engkaulah yang Buta. Mahasiswa Program Doktor Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Botram

21 Desember 2010   22:55 Diperbarui: 4 April 2017   17:21 9821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah anda mendengar kata botram ? Ataukah malah anda “tukang” botram ? Ya, botram adalah sebuah istilah dalam bahasa Sunda yang merujuk pada sebuah acara makan. Acara makan ini dilakukan bersama-sama di sembarang tempat, bisa di kebun, pantai, rumah yang dilakukan secara santai dengan tujuan mengikat kekeluargaan, tali persaudaraan dan bersenang-senang.

Jangan harap diacara botram ini ada kalimat-kalimat yang bernada serius. Orang-orang bicara penuh canda, tawa, berhaha-hihi heuheuy deudeuh ! Berbagi cerita lucu, terkadang ledek-ledekan..entah mentertawakan diri sendiri atau orang lain. Jadi, anda jangan sekali-kali membawa cerita sedih. Cerita sedih hanya akan merusak suasana botram, merusak selera makan.

Tukar Menukar Makanan

Tidak ada yang jadi boss traktir ketika botram. Masing-masing orang membawa makanan serelanya dan seadanya. Punyanya nasi, ya bawa nasi. Punya-nya sayur atau sambal ya bawa yang dimiliki dirumah. Semua yang terlibat dalam acara botram tidak pernah diberi ketentuan yang mengikat mau membawa makanan apapun yang penting bisa tukar menukar makanan dan dinikmati bersama-sama. Tak perlu gengsi, botram tidak mensyaratkan makanan lezat ala koki.

Soal tempat, tidak jadi masalah. Namun umumnya botram dilakukan pada area yang terbuka sambil duduk lesehan ditikar, dirumput, dibebatuan dilantai. Yang pasti, bukan duduk manis di meja makan.Dan semua orang boleh memakai gaya duduk yang disukainya dari duduk bersila sampai selonjoran, silahkan..! Tak akan pernah ada pakar etika makan yang “menggugat” karena semua orang ketika botram tak pernah akan peduli, yang penting hepi.

Menu Wajib Botram

Ada menu wajib yang tak boleh dilewatkan ketika botram yaitu sambal terasi, lalapan, krupuk bulat, ikan asin. Botram akan terasa lebih seru, bila ada makanan top yang satu ini : Jengkol…! Sssst..jangan lupa siapkan karbol atau lysol buat kamar mandi kalau pulang nanti untuk mengguyur kamar mandi.

Sebenarnya, ada resep rahasia agar jengkol tidak menyengat baunya paling tidak berkurang, yaitu dengan cara merebusnya terlebih dahulu dengan vitamin B komplek satu atau dua buah tablet saja. Dosisnya disesuaikan dengan jumlah jengkol yang direbus. Hati-hati ya, jangan sampai over dosis.

Setelah makan jengkol agar mulut tidak berbau, maka anda harus segera gosok gigi dan menguyah buah cengkih atau berkumur-kumur dengan obat kumur. Repot memang. Karena itu terimalah dengan senang hati konsekwensi setelah bersenang-senang botram. Ritual menyikat kamar mandi, gosok gigi dan makan cengkih atau penghilang bau mulut lainnya adalah hal-hal yang “wajib” dijalani.

Memang tidak semua orang menyukai jengkol atau pete. Bagi yang tidak suka tak perlu mencela, nikmati saja semua kebersamaan tanpa harus ada yang kata dan cerita luka melukai. Karena botram mensyaratkan berbagi ceria dan berbahagia…!

Botram, Mau..?

__________________

Sumber gambar : atiek-benny.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun