Mohon tunggu...
Erna Rahayu
Erna Rahayu Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru madrasah yang sedang belajar menuliskan ide dan gagasan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teladani Pahlawan, MTsN 1 Bantul Adakan Upacara Hari Pahlawan 2024

10 November 2024   18:26 Diperbarui: 10 November 2024   18:27 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peringatan Hari Pahlawan di MTsN 1 Bantul(dok pribadi)

Bantul (MTsN 1 Bantul) -- MTs Negeri 1 Bantul mengadakan Upacara Hari Pahlawan 2024 pada Minggu (10/11/2024). Waka Kesiswaan MTsN 1 Bantul, Syaekhul Fatah, S.Pd., M.Pd. bertugas sebagai Inspektur Upacara dengan pemimpin upacara Rayhan Surya Hilmi siswa kelas IX.B. Syaekhul Fatah membacakan sambutan Upacara Hari Pahlawan 2024 dari menteri sosial, Saifullah Yusuf. Tema Peringatan hari Pahlawan Tahun 2024 adalah; "Teladani Pahlawanmu, Cintai Negerimu".       

Tema ini mengandung makna yang dalam. "Teladani Pahlawanmu", berarti bahwa semua olah pikiran dan perbuatan harus senantiasa diilhami oleh semangat kepahlawanan. Adapun "Cintai Negerimu" mengandung makna bahwa apa pun bentuk pengabdian kita harus memberikan sumbangsih yang berarti bagi kemajuan bangsa Indonesia. Terlebih dalam situasi global yang sukar diprediksi ini maka mencintai negeri adalah juga dengan memperkuat jalinan kesetiakawanan sosial, memperkuat persatuan dan solidaritas sosial, menghidupkan kembali nilai sosial persaudaraan sesama anak bangsa.

Dengan tema hari Pahlawan Tahun 2024 ini kita harus bersyukur dan dapat mengambil hikmahnya, karena dengan meneladani Pahlawan kita ikut berjuang membangun bangsa walaupun berbeda bentuknya. Perubahan lingkungan strategis bangsa Indonesia dari setiap masa akan berbeda tantangannya, peluangnya, kekuatannya dan keterbatasannya. Dahulu, implementasi kepahlawanan adalah dengan semangat mendobrak, menjebol dan meruntuhkan bangunan struktur kolonialisme penjajah, maka saat ini implementasinya adalah meruntuhkan kultur dan struktur kemiskinan dan kebodohan yang menjadi akar masalah sosial di Indonesia. (fat)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun