Uji keterbacaan ini difokuskan pada beberapa aspek penting, yaitu konstruksi soal, stimulasi soal, infografis, dan kebahasaan. Dengan memperbaiki aspek-aspek tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kemudahan pemahaman siswa terhadap soal, meningkatkan akurasi jawaban, mengurangi tingkat kesalahan, memastikan keadilan dan kesetaraan, serta meningkatkan efektivitas instrumen. Selama seharian penuh, para guru ini 'mengutak-atik' soal-soal AKMI dilanjutkan dengan FGD. Mereka memperhatikan betul konstruksi kalimat, gambar, hingga bahasa yang digunakan. Tujuannya agar ketika siswa mengerjakan soal, mereka tidak bingung dan bisa menjawab dengan tepat.
Ketua Tim Uji Keterbacaan AKMI, Prof. Sultan, menekankan pentingnya kegiatan Uji Keterbacaan AKMI Tahun 2024. Menurutnya, kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas instrumen AKMI dan memastikan soal-soal yang disajikan mudah dipahami oleh siswa. Guru Besar dalam bidang ilmu Pendidikan Bahasa Indonesia di Universitas Negeri Makassar ini memberikan apresiasi atas upaya para guru dalam meningkatkan kualitas instrumen AKMI. Menurutnya, kegiatan ini merupakan langkah penting untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan berpusat pada siswa. AKMI sendiri akan dilaksanakan pada 19-31 Agustus 2024 dan diikuti oleh 13.000 madrasah dari 16 provinsi terpilih. (fz)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H