Mohon tunggu...
Erna Purwati
Erna Purwati Mohon Tunggu... Lainnya - Pendamping PPH

Saya terjun di UKM sejak tahun 2018 karena tempat saya bekerja tidak beroperasional lagi akibat terdampak krismon. Saat itu krisis moneter pertama yang melanda negeri ini. Sebagai seorang single mom, saya dituntut untuk tetap menjadi tulang punggung bagi kebutuhan anak saya. Jatuh bangun dalam ber-UKM menjadikan saya tetap kuat dan semangat. Suatu ketika saya mengikuti pelatihan yang diadakan oleh Pemkot Surabaya, salah satu jenis pelatihannya adalah membuat sirup belimbing wuluh. Saya tertarik untuk mempelajari dan mempraktekkan cara mengolah belimbing wuluh menjadi suatu produk unggulan saya. Saya memilih sirup belimbing wuluh dengan pertimbangan bahwa banyak belimbing wuluh yang bertebaran di mana- mana, padahal manfaatnya banyak sekali dan sangat potensial untuk menjadi suatu produk yang punya nilai jual. Namun saya terkendala pemasaran secara marketplace, karena saya radak gaptek juga soal online. dari sini saya terus belajar apa sih digital marketing itu. Setelah belajar tentang digital marketing, saya baru paham dan mengerti bahwa produk saya mempunyai target market/pangsa pasar tertentu yang tidak semua orang berminat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sirup Blimbing Wuluh

19 Desember 2022   10:08 Diperbarui: 19 Desember 2022   10:20 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebagai pelaku usaha saya terus berinovasi memperkenalkan produk saya ke masyarakat.

Dengan edukasi manfaat khasiat blimbing wuluh yang bagus bagi  kesehatan diharapkan nantinya masyarakat bisa memanfaatkan blimbing wuluh yang ada disekitar dan bisa dikonsumsi sebagai alternatif pengobatan. Bisa mengolah menjadi produk inovatif yang mempunyai nilai jual.

Saya terjun di UKM sejak tahun 2018 karena tempat saya bekerja tidak beroperasional lagi akibat terdampak krismon. Saat itu krisis moneter pertama yang melanda negeri ini. 

Sebagai seorang single mom, saya dituntut untuk tetap menjadi tulang punggung bagi kebutuhan anak saya.

Jatuh bangun dalam ber-UKM menjadikan saya tetap kuat dan semangat.

Suatu ketika saya mengikuti pelatihan yang diadakan oleh Pemkot Surabaya, salah satu jenis pelatihannya adalah membuat sirup belimbing wuluh. Saya tertarik untuk mempelajari dan mempraktekkan cara mengolah belimbing wuluh menjadi suatu produk unggulan saya. Saya memilih sirup belimbing wuluh dengan pertimbangan bahwa banyak belimbing wuluh yang bertebaran di mana- mana, padahal manfaatnya banyak sekali dan sangat potensial untuk menjadi suatu produk yang punya nilai jual.

Namun saya terkendala pemasaran  secara marketplace, karena saya radak gaptek juga soal online. dari sini saya terus belajar apa sih digital marketing itu. Setelah belajar tentang digital marketing, saya baru paham dan mengerti bahwa produk saya mempunyai target market/pangsa pasar tertentu yang tidak semua orang berminat.

Saat ini saya tergabung sebagai Pendamping Proses Produk Halal ( PPH ) di UIN SUNAN KALIJAGA. Pengembangan diri yang bisa saya lakukan hingga saat ini adalah selalu  upgrade knowledge dengan mengikuti bimtek /pelatihan ber- BNSP sebagai tolak ukur kompetensi saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun