Di dalam filsafat pendidikan terdapat beberapa metode yaitu yang pertama metode positivistic, yang kedua metode fenomenologis, dan yang ketiga metode kritis.
Di dalam suatu kehidupan sehari-hari kita harus menerapkan beberapa metode tersebut agar dapat meneliti atau menelaah segala sesuatu masalah yang ada dengan cara berfikir terlebih dahulu. Disini saya akan menjelaskan tentang metode-metode tersebut yaitu:
Kata positivisme merupakan dari kata positif. Di dalam filsafat positivisme yaitu suatu aliran yang menekanan pada suatu yang pasti, faktual, dan nyata dari apa yang kita ketahui serta berdasarkan pada data empiris.
Jika menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) positivisme yaitu sebuah aliran filsafat yang beranggapan bahwa ilmu yang menekankan pada suatu pengetahuan yamg berdasarkan pada suatu pengalaman yang nyata atau pasti.
Baca juga : Hubungan Ontologi dan Filsafat Pendidikan
Di dalam aliran positivisme ini akan mengesampingkan pada sesuatu yang tidak jelas sehingga aliran positivisme yaitu aliran yang menolak pada hal-hal yang bersifat ghaib, atau secara jelasnya bahwa aliran positivisme ini tidak akan membahas hal-hal yang berhubungan dengan hal metafisik.
Aliran positivisme berpandangan bahwa manusia hanya mengetahui pada hal-hal yang bersifat nyata. Aliran positivisme dikenal dengan filsafat pada abad modern, karena positivisme ini muncul pada abad ke-19.
Jadi positivisme yaitu salah satu sumber pengetahuan yang benar-benar menerima fakta atau nyata dalam menelaah suatu pengetahuan, dan salah satu aliran yang menolak aktivitas dengan metafisika.
Baca juga : Mutu Pendidikan Indonesia Ditinjau dari Filsafat Pendidikan