Kegiatan KKN Back to Village periode 3 Universitas Jember 2021 dilaksanakan secara daring karena  masih dalam keadaan pendemi COVID-19. Mahasiswa peserta KKN mengabdikan dirinya selama 30 hari dimulai pada 11 Agustus 2021 sampai 09 September 2021 di desa masing-masing dimana untuk kegiatan ini akan dilakukan di desa Tales. Di desa Tales  terdapat dusun sebanyak 5 terdiri dari dusun Cakruk, Krajan, Selatan, Setono dan Karanglo, dari lima dusun tersebut terdapat 52 RT dan 26 RW. Jumlah penduduk laki-laki sebanyak 4.599 jiwa sedangkan perempuan 5.010 jiwa sedangkan jumlah kepala keluarga sebanyak 2.717 KK. Kegiatan KKN ini bertempat di Dusun Setono Desa Tales. Desa Tales yang merupakan bagian dari kabupaten Kediri yang terkenal dengan tahu yang terbuat dari kedelai sebagai makanan khasnya. Didesa Tales sendiri produk olahan dari kedelai sangat digemari.
Kedelai salah satu jenis kacang-kacangan yang paling banyak dikonsumsi dan menjadi sumber protein nabati penting di Indonesia. kedelai merupakan sumber protein yang murah didunia. Menurut ahli botani kedelai berasal dari Manchuria dan sebagian Cina dimana terdapat banyak jenis kedelai liar. Biji kedelai utuh,tepung maupun protein dan minyaknya dapat diolah menjadi anekaragam produk pangan, pakan ternak, maupun produk untuk berbagai keperluan industri.
Biji kedelai terdiri dari 7,3 % kulit, 90,3 % kotiledon (bagian isi ) dan 2,4 % hipokotil. Kedelai mengandung protein rata-rata 35 %, bahkan dalam varietas unggul kandungan proteinnya dapat mencapai 40 - 44 %. Protein kedelai sebagian besar (85 - 95 %) terdiri dari globulin dan dibandingkan dengan kacang-kacangan lain, susunan asam amino pada kedelai lebih lengkap dan seimbang.
Produk olahan kedelai dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu produk makanan nonfermentasi dan makanan terfermentasi. Hasil olahan fermentasi kedelai tradisional yang sangat terkenal adalah tempe dan kecap, sedangkan hasil olahan nonfermentasi  industri tradisional yang sering ditemui adalah tahu dan susu kedelai.
Di desa Tales olahan kedelai ini yang paling banyak diminati dan banyak industri rumahan berkembang. salah satunya susu kedelai yang masih diproduksi dengan cara yang tradisional sehingga memiliki daya simpan yang cukup singkat. Mengetahui hal ini menjadi salah satu alasan untuk mengembangkannya yaitu dengan pengolahan sederhana untuk menghasilkan susu kedelai bubuk yang memiliki daya simpan lebih lama. Dengan kelebihan ini akan lebih memudahkan produsen karena dapat memproduksi dengan jumlah besar seharinya tanpa takut menjadi basi bila tidak habis terjual hari itu juga.Â
Proses pembuatan susu kedelai bubuk cukup mudah dapat menggunakan peralatan yang ada dirumah yaitu dengan mencuci bersih kedelai lalu direndam dengan air panas selamat 30 menit. Pengupasan bisa dilakukan atau tidak, tetapi pengupasan akan menghasilkan susu kedelai yang lebih enak. Selanjutnya dilakukan perebusan kedelai kembali hingga matang dan ditiriskan. kedelai kemudian dikeringkan dengan oven atau sinar matahari. jika menggunakan sinar matahari warna susu kedelai bubuk yang dihasilkan lebih putih bersih, sedangkan dengan oven akan berwarna sedikit kecoklatan. kemudian kedelai kering diblender dan ditambahkan gula. susu kedelai bubuk siap di kemas.
Ini merupakan rencana KKN saya untuk memperkenalkan lebih lanjut tehnologi sederhana yang dapat meningkatkan nilai dari produk yang dihasilkan dan pentingnya untuk memberikan label. label ini sangat penting untuk menarik calon konsumen dan memberikan informasi mengenai produk yang dijual. Progres yang telah dilakukan hingga saat ini yaitu diskusi dengan sasaran mengenai proses pembuatan susu kedelai bubuk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H