Â
[caption caption="Berenang bersama, sumber: disewain.com"][/caption]
Â
Traveling, hhmm...sepotong kata ini sungguh ajaib.
Lima atau sepuluh tahun lalu mungkin kita tak pernah merasa akrab dengan kata ini. Jangankan mengucapkannya secara sambil lalu seperti ini, "Yuk kita traveling..." Mendengar orang saling berbincang soal traveling ini saja rasanya masih sangat jarang. Orang cenderung lebih mengatakannya sebagai jalan-jalan dan dilakukan sebatas hanya pada saat hari besar tiba semisal hari Lebaran atau Natal untuk menjalaninya. Ada yang menarik dari kata traveling dan sangat magis. Bagaimana bisa dibilang magis? Karena dengan mengatakan traveling, otak akan segera mengirim sinyal pada kita untuk merencanakan, menyiapkan, booking serta melakukan perjalanan yang nantinya mungkin saja menarik, berkesan, indah atau malah menjengkelkan. Traveling menjadi saat-saat yang menyentuh, mengharukan sekaligus emosional.
Â
Dahulu...
Dahulu orang pergi traveling hanya angkat koper dan membawa segepok uang atau kartu kredit untuk berjaga-jaga di perjalanannya. Tak terlintas di pikiran untuk membawa sesuatu yang sekiranya bisa mendatangkan rasa senang dan lebih seru saat bepergian selain mengabadikan lewat tustel. Dahulu orang perlu pergi ke loket kereta dan bus untuk mengantre tiket dan menelpon agen perjalanan. Dahulu sesampainya di tempat tujuan, orang perlu sekali lagi mengecek hotel atau penginapan mana yang sekiranya masih kosong. Dan setelah mendatangi tujuan biasanya kita akan mengabadikan tempat atau suasananya. Sudah begitu saja. Dan sebelum kita menjalani seluruh perjalanan yang seru, tenaga kita sudah tersedot kelelahan karena mengurus ini-itu.
Lalu revolusi itu muncul ditandai dengan suatu benda bernama ponsel.
Awalnya berupa ponsel berkamera lalu akhirnya merambah menjadi ponsel yang dilengkapi paket internet. Wow, itu suatu lompatan kemajuan yang menakjubkan bukan? Traveling sebagai sebuah kegiatan yang tadinya biasa-biasa saja telah berubah menjadi agenda penting bagi sebagian pecinta jalan-jalan di masa kini yang tak bisa lepas dari ponselnya. Sebagai suatu gaya hidup tentu saja ada hal-hal yang ikut berubah.
Seperti saya ini. Jika dulunya saya jalan ke pantai atau pegunungan atau suatu kota cukup bermodalkan kamera saku kali ini saya perlu membawa ponsel yang mampu memenuhi segala keinginan. Selain ada rasa ingin berbagi atau sekadar unjuk diri, kebutuhan untuk selalu terhubung telah menjadi hal yang sesuatu banget. Saya yang terlahir dari generasi X kini tergoda untuk melakukan hal yang biasa dilakoni para generasi Z yakni mengabadikan gambar lewat gadget masa kini. Sempat agak gagap sih, namun saya akhirnya mengetahui bahwa untuk menghasilkan kenangan yang indah selama traveling, gadget yang baik harus didukung oleh koneksi internet yang bagus dan cukup kuat. Pilihan saya jatuh pada Smartfren 4G LTE Advanced. Sebagai teknologi komunikasi mobile-internet generasi ke-4, koneksinya lebih cepat dan stabil. Jika yang terdahulu 4G LTE-nya hanya 150 Mbps, Smartfren 4G LTE Advanced kali ini menghadirkan kecepatan hingga 300 Mbps. Duh, betapa menjanjikan bukan?