Mohon tunggu...
Erna Dena
Erna Dena Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar dan Penulis

Pembenci gerimis, penikmat kata-kata dan pengamat amatir tentang film

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kerokan dan Awal Mula Saya Mengenalnya

21 November 2017   11:52 Diperbarui: 21 November 2017   12:58 937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bila Masuk Angin di Perjalanan

Biasanya ritual kerokan yang telah saya sebutkan di atas tadi hanya terjadi di rumah. Bila di tempat lain  atau sedang di perjalanan, saya akan mencari pengganti model kerokan yang setara dengan efek yang ditimbulkan dari kerokan ini. Mungkin saya sudah berada dalam taraf ketergantungan karena bila berada dalam perjalanan semisal dalam kereta komuter dengan ruangan yang pengap dan berada langsung di bawah kipas angin yang kencang sekalipun, saya akan merasa tubuh ini harus kerokan. Kadang keinginan untuk kerokan sering terlalu mendadak dan tak tahu bagaimana cara untuk mengembalikan tubuh bugar saat di perjalanan.

Untunglah saya membawa Balsem Lang yang manjur dipakai sebagai pengganti kerokan di tengah situasi yang tidak memungkinkan untuk melakukan kerokan. Cukup dengan mengoleskan di bagian tubuh yang terdeteksi masuk angin. Biasanya bagian tengkuk dan pelipis,diurutsebentar, keluhan seperti sakit kepala atauperasaan mabuk hilang sesaat.

Balsem Lang selain mengandung menthol yang menimbulkan rasa semriwingalias sensasi dingin, khasiatnyatak hanya sebagai pereda masuk angin namun juga untuk keluhan lain  seperti nyeri sendi, melegakan pernafasan atau mengatasi gatal-gatal akibat serangga.  

Maka transformasi  saya pribadi mulai dari tak kenal apa itu kerokan  hingga berubah menjadi sangat menghamba kerokan adalah hal yang sulit dipercaya.  Kini kerokan adalah hal yang selalu menjadi solusi pertama bila terkena gangguan kesehatan. Kerokan telah menjadi primadona di tengah keluarga.  Efek sosial yang timbul adalah kita menjadi akrab  antar sesama anggota keluarga. Rasa sakit akibat dikerok menjadi samar-samar karena sambil kerokan kita juga mengobrol tentang hal lain yang pada akhirnya kita akan lupa bahwa sebenarnya kita sedang dikerok. Apalagi bila dikaitkan dengan 4 M. Sungguh mengena. Kerokan ternyata memang Murah, Mudah, Mesra dan Manjur.

Meskipun banyak yang bilang untuk tidak terlalu sering-sering kerokan karena dikhawatirkan akan ada efek samping dan ketagihan, namun sejauh yang telah saya rasakan dan jalani kerokan adalah teknik penyembuhan terbaik dan tercepat yang pernah diciptakan untuk manusia.

Begitulah kira-kira saya mengenalnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun