Mohon tunggu...
Humaniora

Bagaimana Berhadapan dengan Si Pengeluh

19 Juli 2015   20:25 Diperbarui: 19 Juli 2015   20:39 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

   Di kehidupan ini kita pasti menemui bermacam-macam jenis dan watak manusia lain di setiap pergaulan yang kita masuki ( baik itu orang-orang yang berada disekitar tempat tinggal kita, dan orang-orang yang bersama kita dilingkungan tempat dimana kita bekerja ataupun dimanapun kita berada ketika melakukuan suatu kegiatanapapun itu ),dan kita selalu bisa menemukan perbedaan dan keunikan dari masing-masing orang yang kita temui ,kita semua tentu menginginkan bisa bergaul dengan baik dengan semua orang yang kita kenal dengan semua perbedaan tersebut,kita berusaha mencari cara dan formula yang tepat menghadapai masing-masing perbedaan pola pikir dan kepribadian mereka,pada dasarnya dikehidupan ini kita dapat menggolongkan jenis manusia itu menjadi dua (penggolongan paling dasar), manusia itu ada yang baik dan yang tidak baik ,yang pintar dan tidak pintar atau yang kaya dan tidak kaya,( padahal semua ini tidak mutlak dan ini hanya berdasarkan presepsi masing-masing ),dan dua sisi yang ekstrim ini apabila dipertemukan ,akan bisa melahirkan sebuah ungkapan serigala berbulu domba (melahirkan manusia yang munafik ),walau diharapkan perbedaan semacam ini seharusnya memberi warna kehidupan bukan menimbulkan friksi ,yang berarti setiap orang berhak memiliki pendapatnya sendiri,dan perbedaan juga menghasilkan warna kehidupan walaupun tidak jarang perbedaan akanmenghasilkan permusuhan,ketika sesuatu yang berbeda itu bergumul menjadi satu dipikiran manusia (ketika sisi baik bersuara agar sisi tidak baik harus dihilangkan atau di minimalkan, sisi tidak baik berteriak sisi baik hanya mengada-ada,karena tidak ada manusia yang mampu bersih seratus persen ,ketika sisi baik mebuat aturan sebanyak mungkin agar sisi tidak baik kalah telak ,maka sisi tidak baik akan menyuarakan bahwa aturan main seperti itu hanya akan menjadi beban sejak aturan dibuat dan bisa jadi boomerang dan manusia tahu persis tidak akan bisa menjalani sepenuhnya), kalau sudah demikian,kita tahu betapa uniknya kehidupan,kita seperti memiliki kehidupan dengan dua muka, dan kita akan memahami sepertinya ketidakbenaran bisa mendatangkan kebenaran,dan perbedaan dalam kehidupan ini juga bisa mengancam keberadaan kita dan membuat kita merasa tidak bahagia,sebaiknya yang dapat kita pikir selanjutnya adalah kita sebagai manusia pernah jadi baik tetapi juga pernah tidak baik,juga pernah salah ataupun benar dan semoga suatu hari ketika kita meninggalkan bumi ini ,Tuhan menyetujui dengan apa yang terjadi ini sebagai hal yang memang harus terjadi pada salah satu ciptaannya.

   Dan selanjutnya kita akan membahas salah satu karakter manusia yang mungkin dianggap tidak baik,atau mungkin juga ada yang menganggap ini baik (tergantung siapa yang mempresepsikan ),di sekitar kita pasti kita pernah menemukan seseorang yang mempunyai kebiasaan mengeluhkan banyak hal pada kehidupannya, dia tidak pernah dpat mengatakan sesuatu yang baik tentang siapapun, mengenahi apapn disetiap waktunya.orang ini selalu berbicara buruk tentang orang lain baik itu teman dekat, atasan tempatnya bekarja, orang-orang disekitarnya bahkan keluarganya sendiri (suami dan anak-anaknya ),kebiasaan bergunjingnya dan keluhan-keluhannya seperti menjadi kebutuhan yang diperlukan untuk bertahan akan sesuatu hal dikehidupan yang sedang dijalaninya, sebuah pilihan hidup dengan terus mengenmbangkan berpikir negatif, walau dia tahu benar apa yang dilakukan hanya sedikit melegakan pikiran tetapi tanpa disadari akan menjauhkan pelan-pelan dari semua orang yang menjadi temannya,karena semua orang akan menjadi tidak nyaman bergaul dengan orang yang seperti ini,keengganan teman-teman ini karena perkataan yang seperti itu yang terus menerus selain membosankan akan berpengaruh buruk juga pada orang yang diajak bicara.

   Pada dasarnya ketika bergaul dengan orang semacam ini ,kita akan merasakan bahwa pola pikir yang terbentuk adalah selalu ada cacat dan cela dari setiap orang yang ditemui, hal ini pasti akan merusak suasana hati siapapun yang dekat dan mendengar setiap pembicaraan yang keluar dari mulutnya, orang yang demikian biasanya tidak dapat menyembunyikan ciri-ciri perilaku dan kebiasaanya mengeluh tersebut, bahkan pada pertemuannya yang pertama dengan siapapun, orang seperti ini sering begitu terbawa dalam arus negativnya dan tidak bisa menemukan cara lain dalam berinteraksi dengan orang lain.

   Pastinya kita langsung dapat membedakan antara seseorang yang sedang murung atau sedih ,tetapi orang semacam ini akan mengeluh terus menerus tanpa henti, apabila seseorang menyukai orang tertentu dari pada orang-orang lainnya, orang ini tidak melihat seorangpun disukainya kecuali hal-hal buruk pada orang lain, dan senang menggunjingkannya,mereka ini benar-benar senang mengeluh dengan setiap orang yang ditemui, hampir tidak tahu lagi apa yang harus dilakukan dengan waktu yang dimilikinya.

     Orang semacam ini selalu berpikir negatif terhadap banyak hal (apapun yang dilihat dan di dengar ), juga terhadap siapapun yang ditemui, apapun yang ingin kita lakukan,dengan berbagai alasan dia pasti mengemukakan bahwa kita tidak harus melakukannya, kalau kita ingat betapa segala sesuatunya selalu dianggab buruk oleh orang semacam ini akhirnya yang tampak selalu kirang seseuai menurut pendapat mereka, tetapi ternyata orang semacam ini akan memberikan nasehat dengan begitu bebasnya tanpa merasa risih atau tidak enak (mereka ini tidak peduli dengan apa yang dirasakan orang lain ).

   Walaupun mereka orang semacam ini tampaknya berpikir bahwa segala sesuatu didunia ini buruk ,mereka juga tidak bisa menoleransi pikiran negatif orang lain,( misal bila kita bercerita betapa kesalnya kita dengan tugas sehari-hari yang tiada habisnya atau kita sedang sedih karena sedang putus dengan pacar,maka dengan enteng mrerka ini menasehati kita “hadapi saja masalahmu untuk apa mengeluh ,karean tidak ada yan bisa menolongmu, dan kehidupan memang seperti inikan?”, dan orang semacam ini selalu memiliki pikiran yang negatif terhadap segala halmyang dilihat dan dirasakan terhadap orang lain dan segala apapun yang dirasakan, dan mereka biasanya memiliki karakteristik lain yang nyata terlihat adalah keadaan fisik mereka , akan ada banyak keluhan penyakit yang membingungkan para dokter yang memeriksanya (yang disebut syndrome paranoid ), mereka biasanya mememiliki frekuensi keluhan yang tinggi, dan mengkhawatirkan (seperti rasa sakit, nyeri,gatal-gatal ataupun keluhan lainnya) seperti penyakit yang serius ataupun tampak parah, yang mereka pikir ini adalah suatu beban hidup berat yang harus mereka pikul, dan orang lain akan sulit untuk membantu,jika kita berhadapan dengan orang seperti ini dan menanyakan apakah sudah memeriksakan pada orang yang berkompeten untuk membantu mengobati (ke dokter atau pergi ke rumah sakit ), dan dapat kita pastikan dia menjawab bahwa para tenaga medis ini tidak akan bisa mengobatinya ataupun membantu dengan apapun yang menjadi keluhannya (mereka ini cenderung berpikir negatif dengan apapun dan siapapun yang dihadapi)

     Para ahli psikologi menyimpulkan apa penyebab orang bisa berlaku seperti ini, hal ini dipengaruhi oleh latar belakang kehidupan,mereka berasal dari salah satu dari orang tua mereka ataupun keduanya yang berpengaruh biasanya adalah orang yang suka mengeluh,sehingga ketika anak ini dewasa akan mengikuti kebiasaan orang tua mereka (mereka sering mendengar, melihat tingkah laku dan pola pikir orang tua dari setiap ucapan yang sering didengarnya dimasa anak-anak sampai mereka dewasa ),semua hal yang mereka ketahui adalah untuk dikeluhkan,mungkin saja sewaktu masih remaja dia melihat apa yang dilakukan orang tuanya,tidak benar bahkan berjanji pada dirinya sendiri ketika dewasa mereka tidak mau melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan orang tuanya, bahkan mereka ini juga meyakinkan pada dirinya bahwa mereka hanya sedikit saja mengeluhkan sesuatu hal dibanding yang orang tuanya lakukan (itu menurut apa yang ada dipikiran orang semacam ini ketika masa remajanya ), padahal mereka sudah menyerap terlalu banyak,dari perilaku orang tuanya, sehingga orang lain yang melihat, menganggap mereka ini berpikir negatif dan cukup mengganggu bagi orang-orang lain sekitarnya yang normal.jenis yang lainya adalah mereka memiliki orang tua yang bersikap sangat ekstrim yang berlawanan dengan hal diatas, mereka tidak pernah di izinkan untuk mengeluhkan apapun yang dirasakan semasa anak-anak mereka, hal ini mungkin dipengaruhi oleh orang tua mereka yang sangat religious,dengan cara yang tidak sehat, atau mudah cemasketika mendengar sebuah berita yang buruk,dan sebagai anak mereka benar-benar terlindungi dan berita apapun yang sampai pada mereka benar-benar disensor sehingga merekatidak pernah belajar atau terlatih menghadapi masalah, ketika sekalinya mereka menemui masalah ketika beranjak dewasa maka mereka merasa perlu untuk segara mengungkapka semua yang dianggapnya kesulitan diungkapkan semuanya kepada orang yang ditemuinya. Dan apabila mereka menemukan orang tidak menanggapi keluhannya ataupun kurang responsive terhadap keluhannya (dianggap tidak membelanya ), maka mereka ini akan menganggap musuhnya, mereka ini tidak bisa berpikir dan bersikap normal seperti pada umumnya (mereka hanya merasa selalu normal walaupun ketika melawan keluarga mereka, menjadi pengeluh dan tetap disalah pahami orang lain dengan sikapnya tersebut ),dan selanjutnya mereka menjadi membenci perasaan ini karena dari sudut pandangnya, apa yang mereka pikir dan katakana adalah benar,dan masalah bagi setiap orang jika tidak setuju dengan apapun yang dipikirkan dan segala ucapannya.dan perlu kita semua pahami berbicara dengan orang semacam ini,dengan waktu yang lama dan intensitas yang sering (yang akhirnya menjadi akrab ),akan membuat kita terpengaruh dan jika kita tidak sepaham dengan yang dilakukan maka akan menjadi beban pikiran ,otomatis membuat kita letih secara mental dan apabila kita berpotensi memiliki hipertensi bukan tidak mungkin tekanan darah kita naik dan berakibat tubuh kita ikut sakit ,pada dasarnya pengaruh negatif suatu pola pikir juga akan berpengaruh terhadap kesehatan kita.

 Disetiap berinteraksi dengan siapapun kita selalu berharap semua akan baik-baik saja dan berharap bertemu dengan orang yang berpikiran normal seperti pada umumnya ,apabila sekali waktu bertemu dengan orang yang suka mengeluh dan senang bergunjing (biasanya seorang pengeluh sekaligus seseorang yang juga suka menggunjingkan orang lain atau sesuatu tentang siapapun dan apapun ),dan keberadaan orang semacam ini ada dimana-mana (ditempat kerja, dilingkungan pergaulan pertemanan ataupun pergaulan dilingkungan tempat tinggal ,dan bagaimana kita ketika harus bergaul dengan orang semacam ini dilingkungan tempat kita bekerja, kita sebaiknya berbicara seperlunya saja ,apabila dia membuka komunikasi dengan kita,kita dengarkan sebentar tanpa komentar,dan cari alasan untuk menghindari pembicaraan berlanjut atau mendengarkan keluh kesahnya yang mungkin tidak akan mudah diberhentikan,bahkan kalau mungkin kita hindari bersosialisasi dengan dia, dan kalaupun harus bekerjasama untuk suatu pekerjaan dan tentu saja akan bekerja berdampingan, kita usahakan hanya akan bersama-sama ketika menyelesaikan semua tugas yang harus diselesaikan bersama,dan ketika kita menghabiskan waktu jam makan siang kita pastikan kita berada ditempat yang berbeda, dan kita percaya orang semacam ini pasti akan menemukan,orang lain untuk melontarkan keluhannya,dan sebaiknya kita tidak perlu merasa bersalah ,jadi mari kita coba untuk mengatur diri agar seminim mungkin berhubungan dengan orang semacam ini.

     Dan salah satu hal yang terbaik bisa kita lakukan ,untuk melawan pikiran negatif seseorang, dengan mengatakan sesuatuhal yang positif dan kalau mungkin kita bicara banyak hal yang positif (siapa tahu pembicaraan kita akan mempengaruhi pola pikir yang semuala negatif menjadi positif ),secara perlahan berubah kearah yang lebih baik ,walau kemungkinan besar orang ini akan berontak,dengan hal yang kita ucapkan, dan mencoba untuk melawan ucapan-ucapan kitadengan sesuatu yang lebih negatif (buruk untuk pandangan secara umum ),sebenarnya kita semua sebagai sesama manusia,kita seharusnya tidak benar-benar mengasingkan mereka untuk suatu alasan apapun karena kita semua menyadari bahwa seburuk apapun manusia pasti selalu ada sisi baiknya, dan mungkin saja orang semacam ini yang menjadi partner kerja atau teman dilingkungan tempat kita tinggal,adalah seseorang yang memiliki sisi baik dari sekian wataknya yang kita anggap kurang baik.

   Apabila kita harus bekerja dengan orang semacam ini,kita harus pandai-pandai memilah dalam pikiran kita, apa saja yang memiliki kaitan dengan pekerjaan dan apa saja yang berkaitan dengan pergaulan pertemanan, apabila orang tersebut sedang berbicara yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan, kita harus pandai-pandai mengalihkan pembicaraan yang berkaitan dengan pekerjaan yang sedang dikerjakan,tanpa menyinggung perasaannya dengan memotong apa yang sedang di bicarakan,jadi hal terbaik yang bisa kita lakukan, persempit waktu untuk obrolan secara pribadi,dan jangan sekalipun kita berbicara atau cerita masalah pribadi,kalau orang tersebut yang bercerita ,dengarkan tetap sambil kerja tanpa menimpali berlebihan, kalau pembicaraannya cukup mengganggu, hentikan dengan mengingatkan betapa penyelesaian pekerjaan itu amat berarti karena bisa cepat pulang dan bertemu keluarga,

     Bagaimana apabila orang semacam ini terus memaksa kita untuk tetap mendengarkan segala keluhannya, tanpa sungkan walau kita benar-benar terlihat sangat sibuk sekalipun,kita akan katakana dengan terus terang mengatakan”berhubung waktu kita sempit ,sebaiknya kita tidak membicarakan hal-hal yang bersifat pribadi dan kalau dia memiliki masalah kita sarankan berbicara dengan orang yang berkompeten untuk membantu penyelesaian masalahnya,dan kita minta maaf mengakui kita benar-benar tidak bisa membantu memberi saran yang dia butuhkan “,dan yang paling baik kita berusaha semampunya tidak berada bersamanya diluar jam kerja bersamanya.penghindaran yang terus menerus akanmembuat dia merasa kita menjauhinya,dan pembicaraan terakhir akan membuatnya berpikir bahwa kita benar-bener tidak suka mendengar keluhannya. Apabila semakin banyak orang berlaku demikian terhadapnya dan menularkan berpikir positif, lama-kelamaan ,dia akan ikut berubah walau awalnya pasti ada perlawanan,dan hasil yang kita semua peroleh paling tidak orang semacam ini,akanmengurangi keluhannya dan pikiran negatifnya.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun