Mohon tunggu...
Humaniora

ANAKKU KUSAYANG DIRIMU SEPERTI APA ADANYA

19 Agustus 2015   23:19 Diperbarui: 19 Agustus 2015   23:19 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Ketika Tuhan menganugerahi kita seorang anak maka itulah kebahagiaan terbesar yang diberikan Tuhan pada kita sebagai manusia, dan wajar kita akan mencintai lebih dari apapun didunia ini,kita semua akan memberikan apa saja yang dibutuhkan bahkan seringkali kita juga memberikan semua yang diinginkan anak kita walau kita tahu mungkin itu tidak bermanfaat dan kurang baik bagi dirinya,tetapi rasa sayang kita sering membutakan pikiran kita, yang ada di pikiran kita bagaimana membuat anak kita bahagia.

     Akan tetapi sebagai manusia biasa, kita juga memiliki harapan pada anak kita tersebut, kita semua berharap anak kita tumbuh sehat , pintar dan baik , dan inilah yang disebut pamrih ,dimana sebagai manusia biasa tidak mungkin memberikan sesuatu kepada siapapun tanpa berharap imbalan atau pamrih, walau imbalan atau pamrih tidak selalu berupa uang atau materi,imbalan yang kita harapkan anak kita sukses dan bisa memberikan nama baik dan kebanggaan pada kita sebagai orang tua, sukur-sukur kalau mendapatkan materi yang diberikan anak kita sebagai tanda bakti dan ucapan terimakasih atas semua hal yang diperolehnya saat itu atau dengan kata lain sebagai balas jasa sekaligus rasa hormat dan baktinya sebagai anak.dan hal inilah yang akan memuaskan para orang tua (keinginan merasakan kepuasan adalah bentuk pamrih manusia) dan bohong kalau ada orang tua yang mengatakan dia tidak berharap apa-apa pada anaknya asal anaknya sudah bahagia dan sukses ,maka mereka sudah bahagia,karena sebagai manusia pasti menginginkan pamrih terhadap apapun yang sudah diberikan pada kehidupan ini termasuk pada anaknya sekalipun, ketika melahirkan dan mengasuh anak-anaknya, hingga memberikan bekal pendidikan terbaik , orang tua ini juga memiliki harapan yaitu kesuksesan anak-anaknya dimasa depan,yang akan memberikan perasan bangga pada diri orang tua.dan terbukti mereka akan merasa kecewa  pada anaknya ,apabila anaknya tersebut  tidak bisa memberikan kebanggaan atau materi pada diri mereka padahal anaknya sudah kelihatan sukses baik secara materi atau sukses dipekerjaanya, ketika melihat anak-anak teman atau kerabat berlaku sebaliknya, misalnya anak-anak teman-temannya bisa memberikan orang tuanya barang-barang atau mampu membiayai liburan ketempat-tempat yang indah dan masih banyak contoh lainya.

      Bahkan para orang tua juga rela membiayai pendidikan paling mahal sekaligus untuk anak-anaknya, mereka berharap anak-anaknya menjadi lebih pintar dan kalau mungkin menjadi yang terbaik diantara teman-temannya, dan saat-sat inipun orang tua sudah berharapuntuk memperoleh kepuasan dari prestasi anaknya , yaitu bisa merasa bangga anaknya punya prestasi yang lebih baik di banding anak lainya, dan dipandang hebat oleh teman dan kerabatnya, ini bukti pamrih yang dimiliki manusia, dan akan berlanjut hingga anak-anak dewasa, para orang tua akan senang dan puas apabila anak-anaknya sukses secara materi juga kariernya. para orang tua juga ikut mati-matian membantu anak-anaknya agar terus meningkatkan prestasinya dari waktu ke waktu dan dari level ke level,misalnya pera orang tua yang berkecukupan secara materi, akan rela mengeluarkan uang yang cukup besar untuk biaya les yang macam-macam agar anaknya menjadi lebih pandai atau hebat dibidangnya, dan bagi yang kurang mampu mereka akan melakukan kerja apa saja agar bisa membayar biaya pendidikan dan bahkan mereka rela mengurangi makan atau kebutuhan lain demi bisa membiayai pendidikan anaknya,dan para orang tua ini pasti memiliki harapan anaknya kan sukses , bagi yang berkecukupan secara materi ,para orang tua ini menginginkan sukses anaknya akan memberikan kebanggaan dan perasaan prestisius dihadapan para keluarga, teman dan para koleganya,mereka tidak membutuhkan materi atau uang dari anaknya, karena mereka sudah memilikinya sendiri, dan bagi orang tua yang kurang mampu atau tidak memiliki materi yang berkecukupan, bahkan mereka juga mengalami berbagai kesulitan saat membiayai anaknya, maka mereka juga berharap selain rasa bangga ketika anaknya sukses dipekerjaannya dan materi dimasa depan,mereka juga ingin anaknya bisa memberikan sebagian materi yang dimiliki anaknya, karena mereka juga sudah berjuang demi sukses anaknya(walau yang kit sering dengar nasehat para orang tua anak harus membalas semua jasa orang tua dan ini yang mengatakan biasanya para orang tua ,jarang kita dengar nasehat ini dari pihak anak-anak ), kalau mau jujur ini bentuk pamrih yang terselubung, dan jarang diakui para orang tua.

      Tetapi bagaimana jika sebagian orang tua memiliki anak yang tidak seperti pada umumnya, yaitu memiliki anak yang berkebutuhan kusus (anak down sindrom, memiliki kekurangan secara fisik,autis dan lain-lainnya ), disinilah orang tua sebagai manusia diuji, kita semua tahu manusia akan mudah dan senang menerima keadaan terbaik dari anak-anaknya baik secara fisik dan psikis,dan sangat mudah memberikan perasan kasih sayang dengan hati yang bahagia, tetapi dengan keadaan yang sebaliknya, memiliki kekurangan disinilah perasaan manusia diuji, tetapi Tuhan maha tahu dengan semua takdirnya, dan bisa mengukur keikhlasan dan kekuatan umatnya untuk menerima kekurangan dari anak yang dianugerahkan padanya dan sekaligus memberikan semua yang dibutuhkan dalam merawat dan membesarkan anak dengan keadaan ini, dalam keadaan ini mungkin harapan para orang tua anaknya bisa hidup mandiri dimasa dewasanya,kalau mungkin juga bisa membuat bangga orang tuanya,oleh karena itu mereka akan memberikan bantuan apa saja yang mampu dilakukan dan diberikan pada anaknya,agar anaknya bisa menjalani kehidupannya dengan baik dan dimasa depan bisa dan mampu mandiri, dan para orang tua yang merawat dan mendidik anaknya  dengan keadaan anak seperti ini, membuktikan bahwa mereka jenis manusia yang memiliki ketulusan dan keikhlasan yang luar biasa, dan mereka inilah yang memiliki pamrih paling kecil dibanding orang tua pada umumnya,karena dalam keadaan seperti ini mungkin akan sulit untuk ikhlas ,dan mereka ikhlas menerima keadaan ini walau mungkin terasa berat, manusia pada dasarnya akan mudah menerima kelebihan anak dan ini biasa, tetapi akan luar biasa apabila menerima kekurangan anak dengan lkhlas, terlebih apabila mereka tetap bersemangat untuk terus membantu dan memotivasi anaknya dalam menjalani hari-hari panjang dalam berproses untuk mempersiapkan masa depannya agar menjadi manusia yang mandiri, kuat dan tangguh.

       Untuk itu para orang tua yang memiliki anak yang dianggab memiliki kekurangan , jangan berkecil hati, disinilah letak berkah terbesar , karena Tuhan tidak pernah salah dan lupa akan umatnya, keikhlasan anda melebihi dari para orang tua yang memiliki anak biasa-biasa saja, dan percayalah Tuhan akan menyertai semua ciptaannya dengan fasilitas yang dibutuhkan umat yang diciptakan itu, oleh karena itu teruslah bersemangat untuk terus membantu dan mengupayakan anak-anak yang sudah dianugerahkan pada anda apapun keadaannya,dan bagi kita semua yang keberadaan kita dekat dengan mereka, kita terima mereka yang merupakan bagian dari kehidupan  kita juga,kita perlakukan sama dengan teman-teman kita yang lainya dan kalau mungkin dan mampu kita berikan mereka bantuan (tidak selalu berupa materi ,bisa berbentuk lain misalnya membeli hasil karya yang mungkin dihasilkan anak-anak atau orang dewasa yang berkebutuhan kusus,dan karya lainnya yang dihasilkan ),dan juga terus memberikan suport agar mereka terus bersemangat dalam menjalani hidupnya.

       Kita jadikan hal tersebut pembelajaran untuk bisa menerima anak kita di keadaan apapun, tidak mudah panik hanya karena nilai sekolah anak kita sesekali jelek dan gagal dari yang sudah diusahakan, dan perlu kita pahami anak-anak juga sama dengan kita yang juga tidak selalu berhasil dan sukses, disepanjang hidup kita, pasti pernah mengalami, kegagalan dan pasti pernah melakukan kesalahan bahkan mungkin hidup kitapun pasti memiliki banyak kekurangan siapa tahu,justru kitalah yang paling banyak melakukan kesalahan dan hal buruk dibanding anak-anak kita, hanya saja kita sudah berhasil melewati semua hal yang tidak menyenangkan dalam hidup kita,oleh karena itu kita ikhlaskan hati kita dan tetap berbesar hati untuk terus mengupayakan dan membantu anak kita untuk bangkit dari kegagalan dan mungkin keterpurukan ,sekalipun mungkin itu karena kebodohan dan kesalahan mereka sendiri,kita harus tetap membantu dan mendidiknya untuk menjadi lebih baik,bagi mereka kita adalah perisai dan pelindung terbaik,dan anak-anak kita anugerah terbaik dan wajib bagi kita untuk terus mencintai, menjaga dan mengantarkan mereka pada masa depan terbaiknya,dan juga terus mendampingi mereka di sepanjang masa berproses dalam pencapaiannya itu dengan segala resiko dan tanggung jawab yang harus kita pikul walau keadaanya tidak selalu mudah, teruslah semangat dan selalu sehat untuk mereka anak-anak kita.

==============================+++++++++++++========================================

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun