Mohon tunggu...
ermi nurcholimah
ermi nurcholimah Mohon Tunggu... -

keep smile ✌

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengasuh Anak dalam Pandangan Islam

5 Desember 2016   22:53 Diperbarui: 5 Desember 2016   23:11 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mengasuh anak sudah menjadi bagian hidup yang terpenting darii segalanya dalam sebuah keluarga. Karena anak adalah titipan yang harus dijaga dan didik agar bisa menjadi orang yang berguna kedepannya. Dalam kamus besar bahasa Indonesia pengasuhan adalah proses, perbuatan, atau cara mengasuh. Dalam bukunya Rusyadi (Jakarta: 1995) Mengasuh dalam bahasa arab yang berasal dari sebuah akar kata حَضَنَ – يَحْضُن yang artinya asuh, mengasuh.  Dalam artian luas, Mengasuh adalah menjaga orang yang belum mampu mandiri mengurus urusannya sendiri, mendidik, menjaganya dari hal yang merusak atau pun yang membahayakannya terhadap dirinya sendiri melainkan belum mengerti sama sekali tentang hal-hal apapun. 

Beranjak dari hal itu dan melihat dari kaca artiian dalam kamus besar bahasa Indonesia pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses perbuatan, cara mendidik. Sangat diperlukan hal-hal semacam itu dalam membentuk pola-pola dan cara dalam melakukan pengasuhan terhadap anak yang benar. Mengasuh sama halnya dengan mendidik anak yang sebelumnya tidak mengerti akan hal apapun menjadi tahu akan hal-hal yang baru.

Mendidik atau pendidikan berakar atau berawal dari kata bahasa arab تَرْبِيّةٌ yang mempunyai arti pendidikan atau mendidik.  Tarbiyyah yang diperuntukkan untuk anak ini pada umummnya juga mempunyai artian yang banyak hal dalam beberapa hal yakni memproduksi, mengasuh, menanggung, memberi makan, menumbuhkan mengembangkan, memelihara, membesarkan dan menjinakkan. Dilihat dari penjelasan diatas bisa diartikan bahwasannya mengasuh itu tidak hanya mengasuh saja, melainkan ada sebuah unsur pendidikan atau mendidik baik itu secara langsung maupun secara tidak langsung

. Dalam hal ini yang lebih terpenting adalah bagi orang tua itu sendiri yang menjadi pengasuh dan yang memeliharanya maupun yang  membesarkannya biar bisa orang tua itu mengontrol dan mengawasi langsung kepada anak, bila salah langsung dibenarkan atau diarahkan ke yang benar menjadikan anak seperti apa yang diinginkan orang tua tersebut.

Orang tua harus mengerti cara yang benar dalam mengasuh anak dan mengajarkan anak melalui pendidikan yang benar seperti menanamkan kepada anak tentang keimanan, untuk membiasakan beribadah, menanamkan aklaq yang baik, pendidikan emosional, mempunyai menghormati dan menghargai kepada orang lain. Karena seorang anak itu sebenarnya mempunyai sifat “dwi potensi” yang mempunyai artian bisa menjadi baik dan buruk. 

Oleh karena itu orang tua wajib dalam hal membimbing serta melakukan pendidikan seperti yang sudah dijelaskan diatas dan yang penting adalah pendidikan agamanya, agama islam mengajarkan anak-anak harus diajarkan tentang agama agar nantinya bisa mengenal agama dengan baik dan apat berhubungan dan beribadah kepada Allah dengan baik dan benar. Oleh karena itu anak harus mendapat asuhan, bimbingan, dan pendidikan yang baik dan benar agar menjadi remaja, manusia dewasa dan orang tua yang bergama dan selalu hidup agamis. Sehingga anak sebagai penerus generasi dan cita-cita orang tuanya, dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang dapat memenuhi harapan orang tua, berguna bagi nusa dan bangsa dan menjadi anak yang sesuai dengan kehendak Allah.

Pola asuh anak  dapat terjadi melalui beberapa hal yakni

  • Kedisiplinan
  • Kebersamaan
  • Gotong-royong
  • Mengoptimalkan masa emas anak 0-3 atau 6 tahun
  • Memilihkan sekolah yang unggul
  • Sekolah yang berbasis islami

Dari data diatas Orang tua juga harus mengerti dan memperhatikan kepada anaknya yang berumuran atau pada saat usia emasnya ( Golden Age) adalah pola asah, pola asih dan pola asuh. Pada masa yang kekinian anak rentang dengan gangguan mental yang disebabkan maraknya globalisasi. Orang tua dapat mencegahnya dengan memberikan pengasuhan yang bisa menjadikan sebuah benteng bagi anaknya untuk kedepannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun