Protoreaster nodosus atau Bintang laut berduri termasuk kedalam filum Echinodermata, kelas Asteroidea, ordo Valvatida, dan family Oreasteridae (WORMS. 2020: 1). Protoreaster nodosus termasuk kedalam bintang laut yang berukuran besar. Spesies ini memiliki bivalve pedicellaria di sisi ventralnya yang berbentuk seperti pinset  diantara duri celah ambulacral. Selain itu, Protoreaster nodosus memiliki area interradial yang lebar, duri tumbul pada bagian dorsal, dan memiliki bentuk tubuh massive. Kelompok pada ordo Valvatida, termasuk Protoreaster nodosus memiliki lima lengan dengan dua baris kaki tabung pada setiap lenganya. Kaki tabung ini berperan dalam mobilitas dan menangkap mangsanya (Al Farizi 2019: 11.; Puspitasari dkk. 2012: 5—6; Yuanditra, 2015: 11).
Spesies ini memiliki persebraan geografis yang cukup luas dengan pola distribusi acak. Protoreaster nodosus banyak ditemukan dalam jumlah yang besar di perairan dangkal Indo-Pasifik, mulai dari Seychelles, Australia, Jepang, dan Tiongkok. Habitat dari Protoreaster nodosus adalah pasir dangkal dan lamun. Umumnya habitat bintang laut bergantung pada jenis makanan yang dikonsumsi. Protoreaster nodosus memakan alga yang menempel pada daun lamun yang telah membusuk, meiofauna, mikroorganisme dan makrofauna pasir. (Puspitasari dkk. 2012: 5—6).
 Layaknya spesies bintang laut lainya, proses fertilisasi pada Protoreaster nodosus terjadi antara individu jantan dan betina (diosius). Protoreaster nodosus memiliki sistem fertilisasi secara eksternal dan sel telur yang telah dibuahi akan bebas dan berkembang di dalam air (Kambey dkk. 2015: 11). Tidak hanya sebagai biota laut, Protoreaster nodosus memiliki peran penting dalam ekologi perairan laut. Spesies ini merupakan biomarker stres lingkungan. Selain itu, Protoreaster nodosus juga berperan sebagai spesies kunci. Meskipun secara kuantitas spesies ini terkadang tidak banyak karena hidup soliter, namun keberadaanya dapat menjaga keseimbangan ekosistem (Trono dkk. 2015: 120).Â
DAFTAR ACUAN:
Al Farizi, A.H. 2019. Diversitas Asteroidea (Bintang laut) di Pulau Mandangin Sampang Madura. Sripsi-S1 Departemen Departemen Biologi FMIPA UIN Sunan Ampel Surabaya. Surabaya: xvi + 48.
Chim, C.K., & K.S. Tan. 2012. Recognition of individual knobby sea stars Protoreaster nodosus (L., 1758) using aboral surface characteristics. Journal of Experimental Marine Biology and Ecology 430–431: 48–55.
Kambey,A.G.,U.N.W.J. Rembet, & A.S. Wantasen. 2015. Komunitas Echinodermata di daerah intertidal perairan Pantai Mokupa Kecamatan Tombariri Kabupaten Minahasa. Jurnal Ilmiah Platax 3(1): 10—15.
Puspitasari, Suryanti, dan Ruswahyuni. 2012. Studi taksonomi bintang laut (Asteroidea, Echinodermata) dari Kepulauan Karimunjawa, Jepara. Journal of management of aquatic resource 1(1): 1—7.
Trono, D.J.V., R. Dacar, L. Quinones, S.R.M. Tabugo. 2015. Fluctuating asymmetry and developmental instability in Protoreaster nodosus (Chocolate Chip Sea Star) as a biomarker for environmental stress. Computational Ecology and Software 5(2): 119—129.