Palestina amat mendalam.Â
Seorang jurnalis kawakan bernama Sulaiman Ahmed dalam cuitannya begitu menghentakkan. Dia mengirimkan berita dukaDi sana, setiap jam dan setiap menit sang maut mengintai warga Palestina. Setiap hari orang-orang meregang nyawa.Â
Sengeri-ngerinya di abad ini, tiada lebih ngeri kecuali kengerian yang dahsyat di Palestina. Kini, masa-masa kelam melanda negeri para nabi tidak terelakkan.
Tentang 216 hari genosida Gaza. Sampai tulisan ini muncul, tercatat sekitar 34.844 warga yang mati, mencakup: 15.002 anak-anak, 9.893 perempuan, 142 wartawan, 492 petugas kesehatan, dan 68 awak pertahanan sipil.
Dari Reuters menyatakan bahwa ada 34.735 warga Palestina tewas dan 78.108 terluka dalam serangan militer Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023. Kita sadar, tidak ada lagi bangsa primitif dan modern. Yang ada hanya metamorfosis, dari hal yang satu ke hal yang lain.
Dari titik ini, semua mata memandang ke Gaza, Rafah, dan di sudut-sudut Palestina lainnya. Ribuan hingga jutaan mata menyoroti Benyamin Netanyahu dan Israel.Â
Oleh Noam Chomsky menyebut Israel telah melebihi apartheid. Apa artinya? Bisa dikatakan, ia ditafsirkan sebagai 'sang kanibal', sang penjagal berdarah dingin karena membantai warga Palestina selama 76 tahun.
Setelah Gaza atau untuk sementara, Netanyahu rupanya sengaja menggiring Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Rafah, yang merupakan agenda puncaknya. Baru saja saya berdiskusi dengan sohib di grup WhatsApp begitu alotnya dengan nada kesal.
Mengapa saya punya alasan jika Israel dan Hamas "keras kepala?" Saya dan mungkin Anda mengutuk kekerasan Netanyahu sebagaimana saya menolak kekerasan Hamas (Harakat al-Muqawwah al-Islamiyah/Islamic Resistance Movement). Jadi, jika kita tidak geram sampai di ubun-ubun, maka kita memahami ada yang salah dengan kekerasan Hamas. Mustahil akan tercapai perdamaian dan two state solution bagi Israel dan Palestina selama kekerasan masih bercokol di kepala mereka.
Betapa tidak, Israel menolak negara Palestina. Begitu pula Hamas menentang negara Israel. Di masa gencatan senjata hanya berlaku sepihak.Â
Hamas setuju. Israel oke gas, ia tetap bertempur dan membantai warga Palestina.