AirÂ
panas yang mendidih mengguyur sekujur tubuh Siti Khotimah. Bak jahanam di dunia membakar Siti Khotimah.ÂPara pelaku biadab dirasuki monster kecil dalam jiwanya. Setan pikiran yang dekil menyiksa wanita lugu. Usai menumpahi wanita yang lunglai itu, kepalanya dibenturkan di lantai. Tubuhnya sengaja didorong hingga terjatuh. Kedua kaki Siti Khotimah "direbus" ke dalam ember berisi air panas. Akhirnya, kedua kakinya luka parah.
Siksaan dan luka kaki Siti Khotimah tidak dialami oleh rekan kerja. Majikannya bernama Metty Kapantow. Dia otaknya. Inda Yanti, Sutriyah Saodah, dan Pebriana Amelia tidak tersiksa berat karena merekalah pelakunya. Mereka punya andil besar untuk meremuk redam tulang dan mengucurkan darah Siti Khotimah.
Konyolnya, sesama profesi malah turut menganiaya begitu kejam pada Siti Khotimah. Dia layak saudara sendiri dalam satu atap rumah.
Kaki Siti Khotimah diborgol. Borgol kakinya ditautkan dengan sebuah barel dan sebuah meja di ruang tengah selama dua minggu. Jane Sander, anak Metty yang melakukannya.
Siti Khotimah ternyata bisa melepaskan rantai borgol. Salah seorang merantai tangannya yang dililitkan di kandang anjing atas perintah si otak utama, Metty. Agar lebih kuat lilitannya dan tidak bergeliaran di wilayah apartemen, rantai di tangan Siti Khotimah digembok.
Jaksa di pengadilan membacakan surat dakwaan tanpa terbatah-batah. Luka-luka parah Siti Khotimah ada dalam surat dakwaan tersebut. Bagaimana berlangsung kekerasan luar biasa begitu kejinya menimpa Siti Khotimah. Seperti singa kelaparan atau serigala dengan gigi tajam menerjang mangsanya yang lemah, terkulai. Ditemukan luka bakar di kedua tungkai akibat kekerasan suhu tinggi. Tulang tempurung kepala menutupi patah tulang, kedua matanya lebam karena hantaman keras benda tumpul, bibir atas terkena jaringan parut, perut, leher, payudara, tangan kanan kiri memar, dan di sekitaran mata nampak lebam. Sesenti saja maut menjemputnya. Jaksa sudah melihat bukti-bukti luka parah.
Kisah nyata Siti Khotimah masih jauh dari dramatisasi. Kisah tak terbayangkan di luar akal budi juga terhindar dari bumbu-bumbu peristiwa supaya menarik orang. Dalam benakku, mengapa Siti Khotimah agak terlambat melaporkan ke pihak berwajib.
***
Peristiwa itu terjadi di bulan September 2022. Siti Khotimah seorang Asisten Rumah Tanggap (ART). Untuk memperhalus kosa kata, ART adalah nama lain dari pembantu rumah tangga (PRT).Â
Bahasa anak gaul alias bahasa slang dari ART, yaitu pembokat. Bahasa prokem dari pembokat sama dengan pembantu. Benang merahnya bukan soal semantik.