Sebagai akibat dari produksi padi mengalami peningkatan, buruh tani cenderung memiliki daya beli yang lebih besar. Apa yang mendorong buruh tani diantaranya membelanjakan untuk membeli traktor tangan.
Dari dampak lanjut tersebut, berarti terdapat peningkatan permintaan terhadap traktor tangan. Industri yang memproduksi traktor tangan tersebut mengalami peningkatan omzet. Sebagai akibat berikutnya, gaji tenaga kerja pada pabrik industri traktor tangan dinaikkan.
Karena gaji dinaikkan, maka para karyawan industri tersebut akan memilih keinginan membelanjakan untuk berbagai barang, misalnya alat tulis dan pakaian sekolah anak-anaknya. Dampaknya, kalangan pabrik industri pulpen, maka buku dan/atau tekstil cenderung mengalami peningkatan permintaan dan menaikkan produksinya.Â
Begitulah selanjutnya yang dirangkum secara keseluruhan menunjukkan perekonomian mengalami pertumbuhan dan di sana pun tanda darah-uang "mengalir" dalam masyarakat. Bisa dikatakan, bahwa darah-uang mengalir tanpa batas, sehingga alirannya pun melampaui esensi materi yang dimiliki.
Saat ini, uang dan kekayaan termasuk dalam tanda pertukaran dan wilayah sirkulasi, dimana moneterisme bisa menyesuaikan analisisnya dalam istilah yang belakangan disediakan oleh para ekonom mumpuni.Â
Tetapi, dalam persfektif Foucaldian, pada seluruh peristiwa terutama dalam transaksi keuangan secara resmi hanyalah kewenangan negara saja yang dapat memberikan padanya mata uang dan mendistribusikan kembali di antara orang-orang secara pribadi ataupun kolektif seperti buruh (dalam bentuk gaji, pensiun atau renumerasi bagi ketetapan dibuat oleh negara). Uang akan merangsang perjalanan terpenting, penukaran kekayaan, jasa, perdagangan, industri, dan pertanian menjadi lapangan usaha bagi tenaga kerja untuk meningkatkan produksi sektor tersebut.
Singkat kata, setelah produksi, sirkulasi atau distribusi menjadi salah satu kategori analisis yang mendasar dalam relasi antara buruh secara khusus dan masyarakat secara umum dan modal-uang. Uang hanyalah tanda dari kekayaan atau kemakmuran atau uang bukan tanda, melainkan ukuran umum dari barang dagangan dan jasa. Kita akan mengatakan uang adalah suatu kesepakatan, tidak lebih dari persetujuan umum yang diterima.Â
Karena itu, ia menjadi fiksi murni. Uang mungkin dengan sirkulasi darinya tidak sebesar produksi hasrat. Produksi ekonomi bersama produksi sosial. Hasrat buruh untuk uang demi kehidupannya.
Sebagaimana diketahui, sebelum konsumsi mencapai puncak kejayaannya, segalanya adalah produksi. Segalanya adalah mesin. Berkembangnya jumlah produksi pada abad ke-19 meminta tiga korban: alam, tanah jajahan, dan buruh (seringkali pula penganggur atau kaum pinggiran) di negeri kita.
Tetapi, di era digital memakan empat korban, yaitu (i) alam; (ii) privatisasi; (iii) masyarakat informasi; dan (iv) tenaga kerja. Di negara-negara industri maju, dimana standar hidup sebagian besar masyarakat telah cukup tinggi, pada saat ini tinggal dua korban: (i) alam dan (ii) Dunia Ketiga, Global Selatan. Mereka masih dan sedang berada dalam proses penjajahan ekonomi alias di bawah bayang-bayang ekonomi kapitalisme global.Â
Dalam hubungannya dengan sebuah sistem (tanda, kode), kapitalisme bersumber pada energinya sendiri, bukan pada kekuatan buruh, yaitu secara fisik (sistem tersebut tidaklah terisolasi). Sebagai subyek, kapitalisme mendapatkan kekuatannya dari gagasan dan hasrat tanpa akhir. Ia bisa muncul dalam kehidupan dan pemikiran yang sekarang sebagai model yang ditiru oleh Global Selatan.