Saat penawaran menyerbu dan pengangguran membengkak, harga dan upah turut jatuh. Tidak sulit bagi kita untuk mengatakan, produksi memerlukan pemasaran dan karena itu juga memerlukan daya beli melalui uang.
Uang, seperti sering dipahami dalam pemikiran Klasik, yang pada kenyataannya tidak dapat merepresentasikan kekayaan berupa uang tanpa kuasa regulatif telah dimodifikasi.Â
Berdasarkan waktu, apakah argumen yang spontan mengalami keruntuhan pertamanya, yaitu kemampuannya untuk merepresentasikan kekayaan menjadikan buruh lebih menikmatinya sebagai bagian dari warga masyarakat? Apakah kebijakan dan langkah-langkah yang nyata dari pemerintah tetap menjaga representatifitas uang bersifat konstan?Â
Kekayaan dari uang yang merepresentasikan atau tidak ditata ulang dalam kerangka epistemik dengan diskursus kesejahteraan.
Adam Smith menganalisis tentang pembagian kerja, asal-usul, dan kegunaan uang dalam The Wealth of Nation, Volume I (1960 : 19-25) ditakdirkan untuk tidak membungkam jaringan modal sekaligus jaringan sirkulasi. Uang sebagai nilai tiba-tiba menghilang dalam substansi dirinya yang tidak bebas yang diberkahi dengan pergerakannnya sendiri. Tidak dapat dipungkiri, bahwa fungsi waktu dalam kekayaan lainnya semestinya sejalan dengan uang yang dibatasi (seperti yang terjadi pada akhir abad ke-17) sebagai sebuah perjanjian dan terasimilasikan dalam piutang. Uang membayangi kredit bank.Â
Lalu, ia menjadi penting bagi durasi piutang. Kecepatan dengan mana pembayaran kembali akan dilakukan dari sejumlah tangan.Â
Aliran uang akan berputar dalam waktu-waktu tertentu layaknya menjadi variabel karakteristik dari kekuatan representatifnya. Pada suatu kasus tertentu, buruh terpaksa mengambil uang kredit, disaat ada perusahaan dimana mereka bekerja memerosotkan permintaan dan menurunkan produksinya.
Namun demikian, semuanya itu termasuk buruh menghadapi konsekuensi sebagai bentuk refleksi yang menempatkan tanda-tanda moneter (aliran uang sesuai dengan aliran buruh). Dalam hubungannya dengan kekayaan dan dalam satu representasi uang dalam pengertiannya dengan kekayaan yang dapat diukur melalui tenaga kerja.
Pergerakan nilai uang yang menghilang dalam substansinya sendiri, dimana uang dan komoditas tidak lagi diasumsikan dan dilepas secara bersamaan. Lebih dari itu, alih-alih sekadar merepresentasikan relasi komoditas yang tidak memasuki dunia yang lain, kecuali dunia buruh.Â
Pertukaran uang dan komoditas muncul dan lenyap dalam relasinya sendiri. Keduanya dalam perbedaan dirinya sebagai nilai asli, dari dirinya sendiri untuk mencoba keluar nilai-lebih buruh.Â
Nilai uang yang mengalir keluar yang tidak asli dan berberkah membuat buruh sebagai ayah bagi keluarganya akan membebaskan dirinya dari perangkap nilai lebih dari US 300 Dolar. Selain itu, mandulnya uang, akhirnya ia tidak mampu berputar secara merata dalam kehidupan buruh.