Lantas, siapa sesungguhnya "ancaman" bahkan pihak "musuh" di sekitar kita? Hingga saat ini, kekerasan yang dilakukan secara individual terhadap rezim kuasa negara akan mudah diidentifikasi sebagai radikalis atau teroris.
Sebaliknya, jika ada seseorang yang terindividualkan melakukan kekerasan terhadap individu lain, yang berada di luar rezim kuasa negara akan diidentifikasi sebagai orang gila.Â
Seluruhnya akan berpotensi menjadi individu yang berbahaya berasal dari cara berpikir, berbicara dan bertindak dalam oposisi duaan. "Aku" dan "sang Lain." "Aku" bukan "sang Lain," "Aku" adalah "sang Lain," "Aku" adalah "Negara" atau "anti-kuasa negara," ... "salah satu dari dan/atau." "Sang Lain" adalah salah satu dari dan/atau musuhku. Pada dasarnya, pemikiran atau intelektualitas secara senyap, terbuka, dan tersebar itulah menjadi sumber kelahiran 'individu yang berbahaya' untuk membebaskan kehidupan dari tirani dan teks-teks yang membelenggu lainnya.
Sepatutnya, kita masih tertahan untuk membicarakan semalam suntuk tentang individu yang berbahaya dipergunakan hanya sebagai konsep murni.Â
Sebagai jenis fiksi demi tujuan-tujuan penggambaran atau pengendapan liar dibalik kedalaman yang kosong dari selera, moral dan kesadaran, ternyata mereka memberi inti penjelasan apa itu bahaya.Â
Kitalah yang mampu untuk menghancurkan mata rantai rasa takut, daya tarik, kebebasan, alat, tujuan, gejala, dan pementasannya. Mata individu yang berbahaya memproyeksikan suatu dunia dalam segala sesuatu.Â
Dia seakan-akan ilusi dalam kehidupan sebagai sesuatu yang nyata dan ganda.
Dari titik tolak ini, sosok individu yang berbahaya memerlukan semacam titik ketidakpastian (indeterminacy). Kita juga masih diberitahukan, bahwa kita telah "dibelokkan" dari kebenaran dengan daya-daya yang sifatnya asing (tubuh, hasrat, minat inderawi). Satu langkah lagi, dimana individu yang berbahaya digiring atau menggiring dirinya sendiri dalam kemiripan.Â
Kata lain, bahwa kita tidak hanya sebagai makhluk berpikir, tetapi juga ada sisi kemiripan monstrum in animo, monstrum in fronte (berjiwa monster, berwajah monster)! Saya kira, justeru yang pertama itulah paling berbahaya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI