Mohon tunggu...
Erman jaya
Erman jaya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kunjungan Mahasiswa pbsid Semester 2 STKIP BBG

17 Juni 2016   17:15 Diperbarui: 17 Juni 2016   17:21 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahwa kegiatan  kunjungan edukatif bertujuan agar mahasiswa dapat melihat dengan nyata tentang proses peliputan berita.Mahasiswa PBSID kedepan nya kita berharap akan akan terus menjalin kerja sama dengan media,baik media cetak maupun media elektronikuntuk menamba wawasan atau keterampilan mahasiswa  dalam bidang jurrnalistik atau melipat berita dimanapun yang kita dapatkan.

Bagaimanaka langka langka  atau pembuatan berita dan alat apa yng digunakan wartawan ketika berbicara kendala apa saja dialami oleh peliput berita,wartawan harus bembuat motifasi berita .Setela itu kami mahasiswa bahasa Indonesia mengopserfasikan seluru isi atau ruangan yang digunakan Serambi Indonesia untuk mencetak berita yang dipungut oleh wartawan .Editor ruangan penyiar radio, yang terakhir kami opserfasikan adalah ruangan kompas Aceh ,padahari itu bagi kami sangat menyenangkan karna mahasiswa bahasa Indonesia BBG bisa berdiskusi dengan para oprator atau yang bertugas di Serambi Indonesia.Terimakasi sebanyak-banyak nya kepada bapak Bukhari M.ali yang tela memberikan kesempatan kepada kami untuk bisa berbincang atau bisa mengetahu alat cetak yang ada di Serambi Indonesia.

Langka langka meliputi berita di Serambi Indonesia

Kegiatan meliput dan menulis merupakan dua tugas yang mesti dijalani bagi seseorang yang berprofesi sebagai jurnalis. Kalau seorang wartawan sudah meliput berita maka proses pengolahannya menjadi sebuah berita tidak bisa diserahkan kepada orang lain, tetapi harus dikerjakan langsung oleh wartawan yang bersangkutan.

Kalau sebuah peristiwa diliput oleh wartawan A kemudian proses penulisan beritanya dikerjakan oleh wartawan B, maka berita tersebut kemungkinan besar akan menjadi hambar, bias dan kehilangan makna. Realitas yang ditangkap oleh mata dan telinga wartawan A berbeda saat diterjemahkan oleh wartawan B karena dia tidak terjun langsung ke lapangan.

Seorang wartawan yang menulis berita tidak mesti meliput ke lapangan. Wartawan seringkali menerima pers releasedari perusahaan atau instansi. Rilis tersebut bisa dikirim melalui e-mail, faksimil atau dikirim melalui surat. Kalau rilis tersebut sudah memenuhi unsur-unsur pembuatan berita atau sudah layak siar maka materi tersebut siap dikerjakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun