Pada suatu masa di negeri ini, mahasiswa merupakan salah satu komponen masyarakat terpandang dan termasuk kelompok elit. Mereka dinilai manusia terdidik/terpelajar yang lebih mengedepankan otak daripada otot. Sehingga tidaklah aneh ucapan dan prilaku mahasiswa saat itu menjadi panutan/teladan masyarakat sekitarnya.
Dan sebaliknya, pada masa itu profesi tukang beca termasuk masyarakat kelas rendahan, karena mengedepankan otot daripada otak. Mereka kerap berkelahi, baik perorangan maupun antar kelompok dengan berbagai alasan yang melatar belakangi perkelahian tersebut.
Apabila dikelompok mahasiswa terjadi perkelahian, rekan mahasiswa acapkali mendamaikan yang berkelahi dengan mengucapkan kata-kata “ Jangan berkelahi… Malu, kayak tukang beca aja….!!! “
Saat ini, ketika mahasiswa rajin tawuran dan melakukan demo anarkis. Malahan sudah tidak terdengar tukang beca berkelahi. Kenapa ?
Selidik punya selidik, ketika ada perselisihan antar tukang beca, mereka mendamaikannya dengan mengucapkan kata-kata “ Jangan berkelahi… Malu, kayak MAHASIWA aja….!!! “.
Hihihihihihi……. HIDUP TUKANG BECA !!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H