Mohon tunggu...
Ermana Tsk
Ermana Tsk Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Belum jadi "Elit" maka......... berubah menjadi "pemulung" Dipuji, tidak akan bertambah. Dihina, tidak akan berkurang.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Menjadi Kaya Dengan Membeli Cincin Bayi?

28 Oktober 2011   23:01 Diperbarui: 4 April 2017   18:28 7680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernahkah anda mengalami kejadian bodoh seperti ini ?.

Ketika akan menabung satu atau dua ratus ribu rupiah uang ke Bank ( pakai recehan lagi, heheh…. ) tiba-tiba ruang tunggu di Bank tersebut terasa menjadi gerah, padahal ruangan itu ber-AC. Kemudian kita memutuskan keluar, mengendap-endap dari ruang tunggu dan… Kabur pulang, nggak jadi menabung. Karena…….. di Bank duduk bersebelahan dengan seorang cewe muda cantik dengan dandan rapi , senyum yang mempesona serta menebarkan aroma nan mewangi dengan santainya dia membuka tasnya mengeluarkan beberapa gepok uang seratus ribuan dipangkuannya untuk ditabungkan. Sedangkan aku ? , cuma nabung recehan…..!Kasihan deeech….!

Akhirnya setelah keluar dari Bank, rencana untuk ditabung malah uangnya ludes dipakai “foya-foya” untuk hal-hal yg tidak jelas. Jadi, harap maklum rekening punyaku jumlahnya tidak pernah beranjak meningkat signifikan, walaupun saldonya selalu ditambah bunga, tapi selalu kena potongan pajak, belum biaya administrasi bank. Kapan aku bisa punya barang yang “benar” ?.

Belum godaan, kalau tabungan jumlahnya sudah “menggoda”. Mulai….. keinginan merasuk untuk berlagak menjadi orang yang sok banyak duit, Memperbaiki rumahlah, mengecat/mengganti kendaraan ataupun malah sekadar memodifikasinya. Padahal disisi kebutuhan, sebetulnya tidak terlalu mendesak.

Pengen punya barang yang “benar”, dengan cara pinjam duit ke Bank atau kredit, perlu pertimbangan yang matang. Bunganya berlipat ganda dan mencekik leher sedangkan mendapatkan duit recehan saja, susahnya setengah mati. Moso harus dihabiskan untuk bayar bunga ?

Temanku pegawai "biasa", pernah menunjukkan salahsatu “Jurus” menabung yang telah dilakukannya bertahun-tahun, sejak dia bujangan dan sejak dari pertamakali mendapat penghasilan sampai saat ini tetap dilakukannya.

Dia “pamer” dengan memperlihatkan “koleksi”nya berupa, kurang-lebih satu kantong kresek ukuran sedang terdiri dari Gelang, kalung, cincin dewasa, cincin bayi dan anting yang berukuran dari setengah gram sampai gelang 10 gram. Dan…. Yang paling menarik perhatianku koleksinya berjumlah ratusan …!!! Dan didominasi cincin/anting untuk bayi !!!

Ternyata sahabatku itu kalau ingin menabung, dia melakukannya dengan cara membeli emas dengan uang seadanya, kerap membeli ukuran-ukuran sangat keciiiiil, ( disesuaikan dengan pendapatan atau bonus yang dia terima yang sangat terbatas ).  Cincin/anting bayi adalah pilihan yang kerap dia beli di Toko Emas langganannya.

Ketika penjaga toko emas penasaran bertanya, karena dia keseringan belanja cincin bayi.

Hadiah buat Keponakan yang baru lahir…” begitulah dia berkilah. ( Heheheh…… Keponakannya banyak bangeeet )

Karena keberhasilan temanku itu ( dia pernah beribadah Haji dari menjual sebagian “tabungannya” ), akupun tergerak untuk memulainya. Tapi masih ada keraguan, Karena aku tidak terampil/bodoh dalam ilmu Ekonomi, Perbankan, Keuangan.  Apakah cara ini cukup aman ? Menguntungkan/merugikan ? ataukah ada cara lain yang lebih “Jitu” ?

Apakah teman kompasianer  bersedia  sharing ???

Sumber Foto : http://www.perhiasanemas.net/wp-content/uploads/2010/04/perhiasan-emas.jpg

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun