Mohon tunggu...
Mochamad Erwin Maulana
Mochamad Erwin Maulana Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger

--- karena kita mengelilingi Matahari yang sama.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Dr. Frankenstein: Refleksi Awal Tahun 2023

4 Januari 2023   23:38 Diperbarui: 4 Januari 2023   23:47 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Dr. Frankenstein:  Refleksi Awal Tahun 2023

Mary Shelley membuat cerita tentang obsesi seorang ilmuwan yang membuat mahluk hidup dari benda mati. Karyanya itu tertuang dalam “Frankenstein or The Modern Promotheus”, pertama kali dipublikasikan tahun 1818.

Tokoh sentral dalam cerita itu adalah seorang ilmuwan yang bernama  Dr.Victor Frankenstein. Dalam cerita tersebut, tubuh monster yang diciptakan Dr. Frankenstein tersusun dari berbagai bagian tubuh mahluk yang telah mati. Monster itu hidup dengan diberi sengatan listrik bertegangan tinggi. Mary Shelley tampaknya mengetahui temuan Luigi Galvani tentang fenomena kelistrikan binatang.

Monster yang diciptakan Dr. Frankenstein tidak memiliki nama. Namun ia bukanlah semacam zombi. Di samping memiliki kekuatan fisik yang lebih dibandingkan manusia, monster ‘ciptaan’ Frankenstein berkembang dengan kecerdasan emosi dan kemampuan intelektual. Mampu belajar bahasa manusia, memiliki emosi, berempati, dan mengerti cinta. Monster Frankenstein memiliki kesadaran diri.

Hanya karena tampilan fisiknya yang buruk, monster tersebut tidak dapat diterima oleh masyarakat. Ia menjadi sendiri, terasing, terpinggirkan, dan kesepian.  Monster itu kemudian menuntut Dr. Frankesnstein, sang penciptanya,  untuk memenuhi kebutuhan emosinya.  Dia menginginkan pasangan hidup.  Namun Dr. Frankenstein menolak. Ilmuwan itu tidak ingin monster ciptaannya berkembang biak lebih banyak. Monster Frankenstein marah. Dibunuhnya istri sang ilmuwan.

Akhir cerita, Dr. Frankenstein terus mengejar monster ciptaannya sampai ke kutub utara dan meninggal karena kedinginan. Monster ciptaannya menangis menyaksikan kematian tuannya itu.

====

Refleksi Diri:

Kita diciptakan secara sempurna oleh Tuhan Yang Maha Pencipta, Maha Kuasa, Maha Pengasih. Tuhan Pencipta kita telah menjamin semua kebutuhan kita. Kebergantungan dan rasa serah diri kita padaNya adalah suatu kebajikan. Dia menginginkan kita untuk terus meminta, berdoa dan   Dia melarang makhluknya berputus asa.  

Selamat Tahun Baru 2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun