Mohon tunggu...
erlita zahrah
erlita zahrah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa Jurnalistik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Mahasiswa Jurnalistik yang memiliki Hobi membaca dan Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terkait dunia Berita

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Penyebaran Metode Dakwah Gerakan Jamaah Tabligh

1 Januari 2024   23:09 Diperbarui: 1 Januari 2024   23:10 687
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Cara dakwah jamaah tabligh disebut dengan khuruj. Khuruj artinya menghabiskan waktu,mengorbankan harta dan tenaga serta meninggalkan keluarga untuk berdakwah, menambah ilmu dan memperbanyak amal ibadah. Ciri  utama dari khuruj adalah bukan masyarakat tabligh jika tidak melakukan khuruj, bagi yang mengikuti masyarakat tabligh, khuruj merupakan amalan  luar biasa yang lebih utama dari haji.

Menurut keyakinan mereka, khuruj termasuk dalam amalan jihad fi sabilillah, yaitu amalan paling agung dalam mengikuti ajaran Allah SWT. Syari'at Khuruj yang dilakukan adalah tafsir mimpi menurut Maulana Ilyas adalah QS Ali Imran (3) : Dalam 110 kata, ukhrajat yang artinya melakukan perjalanan dakwah. Minimal tiga hari dalam sebulan dan 40 hari dalam setahun merupakan waktu yang tepat untuk menyisihkan tabigh bagi jamaah  untuk melakukan khuruj.

Khuruj melakukan apa yang dikenal sebagai tindakan lima penambahan dan empat pengurangan. Adapun kegiatan yang menambah lima, yaitu mengikuti ta'lim (membaca hadis atau cerita teman), melaksanakan jaulah (mengunjungi rumah-rumah di sekitar masjid tempat dilakukannya khuruj dengan tujuan mengingat ajaran Islam kaffah), melaksanakan Bayan mudzakara (mengingat). dari para sahabat utama akhlak Nabi), membuat karkuzar (memberikan laporan harian kepada amir) dan melalui meditasi. Sedangkan upaya untuk mengurangi keempat hal tersebut adalah dengan mengurangi waktu tidur, mengurangi makan, tidak  meninggalkan masjid dan kemewahan.

Jemaah Tabligh juga membawa Khuruji ke kantor pusat distrik, meski biasanya hanya dibawakan selama 40 hari atau 4 bulan. Mereka mengadakan malam Ijtima (pertemuan) yang penuh dengan kegiatan Bayan (ceramah agama) dan penerapan ajaran Khuruj asing yang disajikan oleh para ulama atau tamu. Kegiatan Ijtima di Mabes Nasional  biasanya dilaksanakan setahun sekali dan dihadiri  puluhan ribu umat Islam dari berbagai daerah. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun