Mohon tunggu...
Snowflakemlet
Snowflakemlet Mohon Tunggu... Guru - Part time teacher, full-time writer

Halo, namaku Tity! Menulis adalah aktivitas favoritku selain berfangirling KPOP. A Seventeen Korea enthusiasts dan akan menulis banyak artikel tentang Seventeen dan KPOP di sini!

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Freelance Ratusan Ribu Per Minggu? Cari Uang Tidak Semudah Itu

2 Januari 2025   15:48 Diperbarui: 2 Januari 2025   15:48 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"Aku ada info freelance WFH cocok banget untuk semua kalangan, lumayan buat nambah-nambah uang jajan!"

Setiap kali membuka sosial media X (Twitter) dan masuk ke dalam bagian pencarian dan kalian mengetikkan kata kunci "Loker freelance", kalimat di atas pasti akan muncul memenuhi laman pencarian tersebut lalu diikuti poster yang menarik dengan iming-iming gaji 100-200rb per hari dan bekerja hanya menggunakan ponsel pintar. Hal serupa juga bisa ditemui di banyak postingan dengan kata kunci "Minta/Share loker" di banyak akun komunitas, baik dari komunitas umum maupun komunitas sharing terkait pekerjaan. 

Setiap kali seseorang memposting meminta informasi terkait pekerjaan, maka kolom replies akan dipenuhi banyak akun afiliasi yang mengajak untuk bergabung dalam sebuah pekerjaan "Freelance" melalui telegram/WhatsApp dengan syarat "Bisa DM (Direct Message) aku dulu untuk info lebih lanjut." Hal ini seolah belakangan menjadi sebuah fenomena baru di kalangan para pengguna sosial khususnya anak muda. 

Info perihal naiknya PPN 12% serta berita tentang mass layout (PHK) yang terjadi di mana-mana membuat banyak orang panik dan berlomba-lomba untuk mencari pekerjaan. Bagi mereka yang memang cukup aktif di media sosial, mungkin bisa segera menyadari jika lowongan Freelance bodong ini adalah sebuah penipuan, namun nyatanya, masih banyak yang terjebak dalam modus serupa. Menyadari fenomena ini, saya pun berselancar di Youtube dan alangkah terkejutnya saya ketika menemukan fakta bahwa korban dari modus penipuan pencarian kerja freelance ini jumlahnya tidak bisa dibilang sedikit, bahkan mencapai ribuan dan terus bertambah setiap harinya. Yang lebih miris lagi, korban sebagian besar adalah wanita, ibu rumah tangga yang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.


Jumlah uang yang didapat jaringan ini dari para korban ini pun tidak bisa dibilang sedikit, mulai dari belasan, puluhan, hingga ratusan juta rupiah. Baru-baru ini, saya melihat sebuah postingan dari seorang pengguna X yang mengadu bahwa Ia baru saja menjadi korban penipuan tawaran kerja paruh waktu yang ditawarkan via Instagram. Korban diiming-imingi pekerjaan mudah untuk mereview beberapa produk atau e-commerce dan korban akan dijanjikan mendapatkan komisi setiap tugas yang biasa disebut Task selesai. Diawal-awal, korban akan diberikan komisi dari 50-100ribu per hari, namun seiring Task bertingkat maka "Pemberi kerja" akan mulai meminta komisi sebagai deposit dan setelah mereka menyetor deposit, korban berhenti mendapatkan komisi. Korban diiming-imingi bahwa uang deposit itu nantinya akan bisa dicairkan. 

Skema penipuan ini semakin berkembang dan pelaku bahkan bisa membuat website phising yang terlihat begitu meyakinkan. Pada website itu, korban bisa melihat jumlah uang yang mereka deposit, namun uang itu tidak pernah bisa dicairkan. Beberapa waktu lalu, saya mendapatkan penawaran serupa via Telegram, namun segera saya tolak dan blokir nomor tersebut. 

Begitu menyedihkan rasanya, di tengah sulitnya situasi mencari kerja dan sulitnya menjalani hidup di Indonesia, banyak oknum-oknum yang memanfaatkan skema kejahatan yang mengorbankan banyak orang. Tak ada antisipasi berarti dari para petinggi negara untuk memberantas hal ini, sama halnya seperti skema Judi dan Pinjaman Daring. Skema penipuan kerja freelance ini begitu masif dan terstruktur tanpa ada indikasi bisa diakhiri. Belum lagi, para pelaku juga sering mencatut nama perusahaan atau identitas orang lain sehingga korban meminta pertanggung jawaban pada orang yang salah karena pemilik wajah atau identitas asli pun tak tahu menahu bahwa data dan foto mereka dicuri sebagai bahan tindak penipuan. 

Sebagai sesama pencari kerja, saya hanya bisa mengingatkan bahwa pekerjaan yang too good to be true itu adalah sesuatu yang tidak mungkin. Mencari uang tidaklah semudah itu. Bahkan jika kamu menggunakna metode babi ngepet atau pesugihan sekalipun, ada begitu banyak hal yang harus disiapkan dan dikerjakan. 

INGAT! Pencari kerja harusnya digaji dan diberi uang, bukanlah memberikan uang. 

Jika kalian menemukan lowongan pekerjaan "Freelance" dimana anda tidak merasa melamar dan anda diminta untuk menyetorkan uang atau komisi, 98% kemungkinan itu adalah penipuan. Pencari kerja legit tidak akan pernah meminta pencari kerja untuk memberikan uang. 

Jika anda mendapatkan penawaran kerja dengan ciri-ciri skema seperti itu, saya sarankan agar anda mundur teratur dan blokir nomor tersebut. Semangat terus untuk para pencari kerja!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun