Pengukuran keefektifitasan atau kinerja mesin produksi terbilang menjadi bagian penting dalam perusahaan industri manufaktur. Jika, tidak ada pengukuran dari keefektifan mesin produksi akan berdampak kepada output dari mesin produksi tersebut.
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (UNTAG Surabaya) merupakan salah satu Perguruan Tinggi yang berupaya menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Bentuk upaya yang dilakukan, berupa program riset penelitian. Program riset penelitian ini sekaligus menjadi salah satu syarat kelulusan untuk Strata 1 (S1) untuk Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (UNTAG Surabaya).
Erlin Kurnia Sari, selaku mahasiswi dan salah satu dosen Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri UNTAG Surabaya, yaitu Herlina, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing. yang melakukan kegiatan program riset penelitian pada perusahaan industri manufaktur PT. Kerta Rajasa Raya, plant Mojosari.
PT. Kerta Rajasa Raya, plant Mojosari merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang memproduksi karung plastik. Perusahaan ini berlokasi di Jl. Raya Milirip, Gading, Ngrame, Kec. Pungging, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur 61384. Terdapat 2 jenis karung plastik yang diproduksi, yaitu woven bag dan jumbo bag.
Pengukuran keefektifitasan pada mesin bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kinerja atau efektifitas penggunaan mesin produksi dan ketersediaan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, sekaligus untuk mengetahui terdapat kerugian apa saja yang muncul atau timbul selama proses produksi berlangsung.
“Kegiatan program riset penelitian ini diawali dengan melakukan pengamatan secara langsung pada mesin yang telah ditentukan oleh pihak perusahaan, yaitu mesin Lohia 1 yang di supervisor oleh Bpk. Yorik dan Bpk. Subandi. Mesin Lohia 1 merupakan gabungan mesin extruder dan mesin winder, yang dimana kedua mesin tersebut memproduksi selama 24 jam untuk menghasilkan produk setengah jadi, yaitu benang plastik yang berupa gulungan benang plastik,” ujar Erlin selaku mahasiswi program riset penelitian.
Setelah dilakukan pengamatan dan penelitian, didapatkan data-data mesin Lohia 1, kemudian Erlin menentukan metode yang akan digunakan untuk pengukuran kinerja mesin menggunakan metode Total Preventice Maintenance (TPM) yang nantinya akan dilakukan perhitungan dan di analisa dengan Overall Equipment Effectiveness (OEE), dilanjut dengan Six Big Losses (Enam Kerugian), penentuan diagaram sebab akibat, dan berakhir untuk rencana perbaikan.
“Proses produksi benang plastik ini sering kali terjadi permasalahan, seperti output tidak sesuai dengan target, mesin trouble, jenis permasalahan dalam mesin sering terjadi, seperti hasil gulungan dari mesin tidak sempurna atau gulungan benang keluar, kemoloran benang plastik, yang nantinya akan berpengaruh pada output produksi,” ujar Bapak Yorik selaku supervisor divisi mesin. Maka dari itu, diperlukan pengukuran dari keefektifitasan atau kinerja pada mesin tersebut.
Hasil dari pengolahan dan analisa data didapatkan usulan perbaikan untuk mesin Lohia 1 seperti hal nya, melakukan penjadawalan tidak terencana seperti perawatan pergantian dan perbaikan setelah terjadi kegagalan atau kerusakan, perawatan terencana seperti perawatan rutin sebelum terjadi kerusakan mesin, pelumasan pada mesin dan komponen.