Menjalin hubungan percintaan tak selalu berjalan mulus. Salah satu kejadian yang harus dihadapi, yakni ghosting. Ghosting atau tindakan tiba-tiba menghilang tanpa alasan yang jelas kerap kali menimbulkan kebingungan bagi yang ditinggalkan. Ketika berada difase sedang sayang-sayangnya, namun dia hilang begitu saja.
Meskipun banyak orang berpikir, ghosting merupakan tindakan negatif. Tetapi, ada beberapa alasan mengapa seseorang memilih untuk melakukan ghosting. Disajikan tiga alasan seseorang memilih ghosting, yang telah dirangkum dari berbagai sumber, pada Kamis (6/7/2023).
1. Demi Melindungi Diri Sendiri
Mencari pasangan menjadi proses yang terbilang tidak mudah bagi sebagian orang. Memahami satu sama lain, baik dalam berbagai aspek yang dinilai seperti latar belakang, perilaku, bahkan pendidikan.
Berkenalan dengan orang baru, kemudian mengalami pendekatan atau PKDT. Bisa juga sudah menjalin hubungan, namun timbul hal yang baru terlihat.
Disanalah biasanya terkuak beberapa sifat yang diketahui, lalu merasa tidak cocok untuk terus melanjutkan hubungan tersebut. Mungkin karena ucapan yang kasar, perilaku yang kurang sopan, toxic dan berbagai tindakan buruk lainnya. Demi melindungi dirinya inilah alasan seseorang memilih melakukan ghosting daripada berurusan dengan orang semacam itu.
2. Lebih Mudah Tanpa Perlu Menjelaskan
Dalam situasi tertentu, seseorang mungkin memilih ghosting karena mudah untuk dilakukan, tanpa ribet dan menuntut untuk penjelasan yang detail. Hal ini terjadi bagi orang yang memang tidak menyukai effort yang dianggapnya sulit untuk disampaikan.
Mengakhiri hubungan juga perlu usaha dan energi, karena terkadang seseorang cenderung tidak bisa menerima hal buruk yang terjadi dihidupnya. Memahami kondisi sulitnya penerimaan, juga menjadi alasan yang menyebabkan perilaku ghosting dipilih.Â
Biasanya hanya perlu menghilang seperti tidak membalas pesan. Oleh sebab itu, beberapa orang memilih langkah ini karena tidak perlu berkata secara langsung.